Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten yang masuk ke dalam Grup Panin mencatatkan kinerja naik turun untuk tahun buku 2024. Sementara itu, saat ini gerak saham emiten Grup Panin justru bergeliat di tengah kabar divestasi.
Berdasarkan Laporan Keuangan, salah satu emiten Grup Panin besutan taipan Mu'min Ali Gunawan, PT Bank Panin Tbk. (PNBN) membukukan laba bersih senilai Rp2,87 triliun sepanjang 2024. Laba tersebut mengalami koreksi 4,62% secara tahunan (year-on-year/yoy) jika dibandingkan dengan laba bersih pada 2023 yang senilai Rp3,01 triliun.
Kemudian, PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS) membukukan laba bersih Rp88,57 miliar pada 2024. Realisasi itu ambles 61,07% yoy dari Rp227,52 miliar pada 2023.
Emiten Grup Panin yang juga menjadi jagoan investor kawakan Lo Kheng Hong, PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) mencatatkan kinerja laba yang turun drastis 73,64% yoy menjadi Rp214,8 miliar pada 2024, dibandingkan Rp815 miliar pada 2023.
PT Panin SekuritasTbk. (PANS) juga mencatatkan penurunan laba 13,21% yoy menjadi Rp113,18 miliar pada 2024, dibandingkan Rp130,41 miliar pada 2023.
Meski begitu, emiten Grup Panin lainnya PT Panin Financial Tbk. (PNLF) mencatatkan kinerja pertumbuhan laba 10,17% yoy menjadi Rp1,66 triliun pada 2024, dibandingkan Rp1,51 triliun pada 2025.
Begitu juga dengan PT Paninvest Tbk. (PNIN) yang mencatatkan lonjakan laba 56,51% yoy pada 2024 menjadi Rp1,39 triliun pada 2024, dibandingkan Rp888,81 miliar pada 2023.
Adapun, di tengah rapor kinerja labanya, saham emiten Grup Panin baru-baru ini bergeliat. Saham PNBN misalnya melonjak 8,25% pada perdagangan akhir pekan lalu (17/4/2025) ke level Rp1.705 per lembar.