Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Keyakinan Konsumen Turun, Sektor Saham Konsumer & Ritel Berisiko Tertekan

Analis melihat sektor saham konsumer dan ritel berisiko tertekan imbas Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang turun turun.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (19/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (19/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencatat penurunan 5,3 poin dari 126,4 pada Februari 2025 menjadi 121,1 pada Maret 2025. Analis melihat hal ini akan menekan sektor saham konsumer dan ritel.

Survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) tersebut menandai penurunan keyakinan konsumen dalam tiga bulan belakangan secara beruntun.

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa penurunan IKK tersebut dapat menekan kinerja emiten sektor konsumer dan ritel.

Dia mengungkap bahwa biasanya momen Ramadan dan Lebaran bisa mendongkrak pendapatan dan laba sektor konsumer dan ritel, tetapi menurutnya pada tahun ini kondisinya lebih menantang.

Adapun dia menjelaskan bahwa kinerja emiten sektor konsumer dan ritel pada kuartal I/2025 melemah meski ada momentum Ramadan dan Lebaran.

Rully menyatakan rasa khawatirnya pada kuartal-kuartal selanjutnya lebih berisiko dan menunjukkan pelemahan lebih dalam, dan menjadi sinyal mengecewakan untuk sektor konsumer dan ritel pada tahun ini.

"Saya khawatir, pada kuartal I/2025 dengan ada momentum Lebaran saja sudah jelek, bagaimana kuartal-kuartal berikutnya. Jadi ini kurang bagus bagi emiten di sektor konsumer maupun ritel," katanya saat ditanyai awak media di Mirae Asset Sekuritas House, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Lebih lanjut, dia juga menyoroti tekanan tambahan terhadap komoditas seperti batu bara, kelapa sawit, dan nikel. Namun saat ini emas menjadi satu-satunya komoditas yang masih menunjukkan kinerja positif.

Selanjutnya, dia menyarankan untuk mulai mencermati saham-saham berbasis emas seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) kepada para pelaku pasar.

"Kami masih merekomendasikan untuk mencermati saham yang berkaitan dengan emas," tambahnya.

Kemudian, dia memperkirakan pasar saat ini masih sangat fluktuatif dengan perkiraan dalam jangka pendek untuk gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada dalam rentang 6.000 hingga 6.600.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper