Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten peritel seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) hingga PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) mencetak kinerja keuangan paling cuan sepanjang 2024.
Berdasarkan analisis Bisnis dari laporan keuangan emitel ritel yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Alfamart atau PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menjadi emiten ritel yang mencetak kinerja keuangan paling cuan dari emiten peritel lainnya sepanjang 2024.
Alfamart (AMRT) mencetak laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,14 triliun pada 2024. Meski capaian ini susut 7,5% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan 2023, AMRT tetap menjadi peritel dengan laba paling besar di antara peritel lainnya pada 2024.
Selain itu, emiten milik konglomerat Djoko Susanto itu juga mencatatkan pendapatan bersih yang meningkat sebesar 10,54% yoy menjadi Rp118,22 triliun pada 2024.
Selain AMRT, emiten ritel kedua yang membukukan laba tinggi di antara peritel lainnya, yakni emiten peritel eceran PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) yang mencetak laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,76 triliun pada 2024.
MAPI menjadi emiten peritel paling cuan setelah AMRT, meski laba bersih tersebut susut 6,65% yoy dari periode yang sama 2023 sebesar Rp1,89 triliun.
Baca Juga
Kemudian, MAPI juga membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 13,6% yoy menjadi Rp37,83 triliun pada 2024 dari Rp33,31 triliun pada 2023.
Selanjutnya, ada emiten ritel PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) yang mencetak laba bersih sebesar Rp1,35 triliun pada 2024. MAPA menjadi emiten ritel tercuan ketiga meski laba bersih ini susut 2,48% dari Rp1,38 triliun pada 2023.
Pendapatan MAPA tercatat juga naik 26,74% yoy menjadi Rp17,18 triliun pada 2024, dari periode yang sama 2023 sebesar Rp13,55 triliun.
Kemudian di posisi keempat ada emiten ritel perlengkapan rumah tangga, PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) atau MR DIY yang belum lama ini melantai di bursa. Emiten ini mencetak laba bersih sebesar Rp1,1 triliun pada 2024.
Laba bersih MR DIY tercatat melesat 205,6% secara tahunan (year to year/yoy) pada 2024 dibandingkan laba bersih 2023 sebesar Rp321,7 miliar, seiring dengan gencarnya ekspansi toko yang dilakukan perseroan.
Kenaikan laba bersih itu seiring dengan penjualan MR DIY yang juga meningkat sebesar 73,9% yoy dari Rp3,9 triliun pada 2023 menjadi Rp6,78 triliun pada 2024.
Terakhir, di posisi kelima ada emiten ritel ponsel dan tablet, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) yang mencetak laba bersih Rp1,03 triliun pada 2024, meningkat 25% secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan laba bersih pada 2023 sebesar Rp826,04 miliar.
Melesatnya laba bersih Erajaya (ERAA) tidak terlepas dari moncernya kinerja penjualan perseroan sepanjang 2024, dengan penjualan produk ponsel dan tablet menjadi kontributor terbesar pada kinerja ERAA.
Adapun Erajaya (ERAA) membukukan penjualan bersih sebesar Rp65,27 triliun pada 2024 atau meningkat 8,54% yoy dari Rp60,13 triliun pada 2023.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.