Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada ke zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (9/4/2025). Saham BMRI, TLKM, hingga ASII tercatat menguat pagi ini.
Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka melemah pada posisi 5.978,44. Sebanyak 429,07 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp352,2 miliar.
Hingga pukul 09.20 WIB, IHSG sudah menguat 66,98 poin atau 1,12% ke posisi 6.063,12.
Tercatat, 315 saham menguat, 158 saham melemah, dan 151 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp10.392 triliun.
Beberapa saham berkapitalisasi pasar besar tercatat menguat pagi ini seperti BBCA yang naik 1,93% ke level Rp7.925, lalu BMRI naik 1,71% ke level Rp4.750, BBRI naik 1,65% ke level Rp3.700, BBNI naik 1,24% ke level Rp4.080, dan BRIS terapresiasi 3,85% ke level Rp2.160.
Begitu juga dengan saham TLKM yang naik 3,93% ke level Rp2.380, GOTO yang dibuka naik 1,41% ke level Rp72, saham ASII menguat 3,12% ke level Rp4.620, dan saham ANTM naik 5,71% ke level Rp1.480.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan IHSG mengalami sell-off pada Selasa (8/4/2025) sebagai bentuk penyesuaian dari pelemahan signfikan indeks Wall Street, bursa global dan regional lain yang juga cenderung melemah signifikan selama libur Idulfitri.
"IHSG masih rawan pelemahan lanjutan ke kisaran 5.700-5.800 hari ini," kata Valdy, Rabu (9/4/2025)
Menurut Valdy, belum ada perkembangan signifikan mengenai isu tarif di Indonesia. Pemerintah telah mempersiapkan delegasi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan AS dan membawa sejumlah penawaran.
Akan tetapi, hingga menjelang batas waktu implementasi, belum ada tanggapan dari Pemerintah AS di bawah komando Presiden Donald Trump. Dengan demikian, tarif akan tetap diberlakukan sesuai dengan pengumuman tanggal 2 April 2025 lalu.
Meski demikian, Valdy menuturkan asa positif bagi IHSG masih ada. Sejumlah pemangku kepentingan, termasuk OJK dan SRO (Self Regulatory Organization) melakukan pertemuan kemarin malam (8/4/2025).
Salah satu topik yang dibahas adalah pendalaman pasar dan peningkatan investasi, termasuk mendorong investor institusi domestik agar aktif menanamkan dana secara wajar di pasar modal. Diskusi terkait hal tersebut juga dilakukan dengan Kemenkeu dan Kemenko Perekonomian.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.