Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) Christian Kartawijaya menyoroti wacana pendirian pabrik semen baru di Wonogiri, Jawa Tengah oleh PT Anugerah Andalan Asia.
PT Anugerah Andalan Asia berencana membangun pabrik semen di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Total investasi pembangunan itu ditaksir mencapai Rp6 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 2.400 orang.
Menanggapi hal itu, Christian menuturkan moratorium pabrik semen baru seharusnya tetap dijalankan pemerintah. Pasalnya, tingkat utilisasi parbikan semen nasional hanya mencapai 53% pada 2024 yang artinya kapasitas produksi jauh melebihi permintaan.
Tingkat utilisasi yang rendah telah memaksa Indocement dan perusahaan semen lainnya melakukan penyesuaian operasional dengan permintaan pasar. Alhasil, terdapat sejumlah pabrik yang harus disetop.
“Kalau pemerintah mengizinkan lagi penambahan pabrikan semen, tentu tidak akan pernah sehat industrinya. Maka dari itu, kami harapkan kebijakan moratorium tetap dipegang teguh,” ujarnya saat ditemui Bisnis di Jakarta, baru-baru ini.
Christian, yang turut mewakili Asosiasi Semen Indonesia (ASI), mengaku telah mengirimkan surat kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan kepastian terkait dengan adanya izin baru bagi pabrik semen di Wonogiri.
Baca Juga
“Kami ingin memastikan apakah benar akan ada izin baru yang dikeluarkan. Kami berharap ini hanya sekadar rumor saja,” ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi disebut memberikan karpet merah kepada PT Anugerah Andalan Asia yang berencana membangun pabrik semen baru di Wonogiri.
“Investasi kita kawal asal aturan-aturannya dipenuhi,” kata Luthfi saat menerima kunjungan manajemen PT Anugerah Andalan Asia pada 18 Maret 2025.
Luthfi menuturkan bahwa kebijakan terkait dengan investasi diarahkan di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Dengan langkah tersebut, investasi diharapkan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Direktur PT Anugerah Andalan Asia, Suwadi Bing Andi, menyebut bahwa pihaknya masih dalam proses penyelesaian pembebasan lahan. Perizinan juga masih berproses dan konstruksi diperkirakan dapat berlangsung pada 2026.