Bisnis.com, JAKARTA - PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah merampungkan initial public offering (IPO) dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp2,04 triliun.
Melalui IPO, perusahaan permen kenyal terbesar di Indonesia ini melepas sebesar 854.448.900 saham atau setara dengan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Perusahaan menetapkan harga IPO sebesar Rp2.390 per saham, sehingga total dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai Rp2,042 triliun. Jumlah itu terdiri atas Rp612,69 miliar penawaran umum atas saham baru yang masuk ke kocek YUPI dan Rp1,42 triliun dari penawaran umum atas saham divestasi PT Sweets Indonesia.
Sesaat setelah diperdagangkan di BEI, saham YUPI anjlok 110 poin atau 4,6% ke level Rp2.280 per saham. YUPI sempat menyentuh level terendah Rp2.140 pada perdagangan hari ini, Selasa (25/3/2025).
Yohanes Teja, Direktur Utama Yupi, mengatakan perseroan berkomitmen menghadirkan produk berkualitas yang dicintai oleh konsumen di seluruh dunia.
"Melalui strategi ekspansi yang matang, kami yakin Yupi akan memperluas jejaknya di pasar global, sambil terus memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar di dalam negeri," katanya.
Untuk mencapai visi ini, perusahaan telah menyiapkan rencana pertumbuhan secara komprehensif. Strategi itu mencakup peningkatan pangsa pasar dalam negeri dan percepatan penetrasi pasar internasional. Strategi pertumbuhan dengan target utama menggandakan pasar untuk segmen anak-anak dan generasi muda, termasuk orang dewasa berjiwa muda.
Sebagaimana disampaikan dalam prospektus, dana yang dikumpulkan perusahaan dari IPO ini akan difokuskan untuk membangun pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur. Selain itu, dana IPO juga akan digunakan sebagai modal kerja untuk rencana ekspansi bisnis ke pasar domestik maupun internasional.
YUPI meyakini strategi ekspansi ini akan semakin memperkuat bisnis yang telah memiliki performa solid.
Dalam setahun terakhir, laba perusahaan meningkat 10 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp484 miliar pada September 2024. Pendapatan YUPI meningkat rata-rata 16,3% dalam 3 tahun dari Rp2,3 triliun pada 2021 menjadi Rp3,1 triliun pada 2023.
Dengan strategi yang jelas dan manajemen solid, Yohanes mengatakan Yupi optimistis dapat terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan memperluas jangkauan di pasar global.
Menurutnya, YUPI akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan untuk mempertahankan pertumbuhan secara berkelanjutan.
Perusahaan menggandeng CIMB Niaga Sekuritas dan Mandiri Sekuritas untuk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan OCBC Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.