Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bumi Resources Minerals (BRMS) Melesat 77% pada 2024

PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) mencatatkan laba bersih mencapai US$25,12 juta atau melesat 77% di sepanjang 2024.
Suasana fasilitas pengolahan emas PT Citra Palu Minerals, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), di Sulawesi./bumiresourcesminerals.com
Suasana fasilitas pengolahan emas PT Citra Palu Minerals, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), di Sulawesi./bumiresourcesminerals.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) mencatatkan laba bersih mencapai US$25,12 juta sepanjang 2024. 

Torehan laba bersih itu naik 77% dari torehan periode yang sama tahun sebelumnya di level US$14,18 juta. 

Direktur & Chief Financial Officer BRMS Charles Gobel mengatakan pertumbuhan laba bersih itu didorong oleh peningkatan produksi emas dan tingginya kandungan emas yang diproses pada 2024. 

“Selain itu, kenaikan harga jual emas juga berkontribusi terhadap kinerja keuangan BRMS yang semakin cemerlang,” kata Charles lewat siaran pers, Selasa (25/3/2025). 

Berdasarkan Laporan Keuangan, BRMS mencatatkan pendapatan mencapai US$162,34 juta sepanjang 2024, naik 248% dari posisi pendapatan tahun 2023 di level US$46,63 juta. 

Sementara itu, operating profit pada periode 2024 sebesar US$42,80 juta, naik 150% dari posisi tahun 2023 di level US$17,09 juta. 

Di sisi lain, jumlah penjualan emas sepanjang 2024 mencapai 64.983 oz atau naik 179% dari posisi tahun sebelumnya di angka 23.270 oz. Harga rata-rata penjualan emas sepanjang 2024 naik 26% ke level US$2.442 per oz. 

Direktur Utama & Chief Executive Officer BRMS Agus Projosasmito mengatakan perseroannya telah memperluas pekerjaan kontraktor tambang PT Macmahon Indonesia ke tambang bawah tanah atau underground di Poboya, Palu. 

“Kami berharap metode penambangan bawah tanah yang sedang dikembangkan sejak awal tahun 2025 ini dapat mulai berproduksi dengan kadar emas yang lebih tinggi di tahun 2027,” kata Agus. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper