Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas stabil di kisaran level tertinggi setelah dua hari mengalami pelemahan, seiring dengan risiko ekonomi dan geopolitik global yang mendorong investor memborong aset safe haven.
Dilansir Bloomberg pada Senin (24/3/2025), emas diperdagangkan sekitar US$3.022 per ounce, dekat dengan rekor tertinggi pada Kamis pekan lalu.
Sementara, harga emas di pasar spot stabil pada level US$3.033,15 pada pukul 8.26 Waktu Singapura setelah menguat 1,3% sepanjang minggu lalu.
Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1% setelah naik 0,8% selama tiga sesi sebelumnya. Perak, platinum, dan paladium semuanya bergerak naik.
Tarif Presiden Donald Trump diperkirakan tidak terlalu menghukum seperti yang disampaikan sebelumnya.
Gedung Putih akan mengecualikan beberapa negara dan saat ini tidak merencanakan hambatan perdagangan khusus sektor, bantuan, dan sekutu yang memahami masalah tersebut.
Perdana Menteri China Li Qiang mengatakan pihaknya masih siap menghadapi guncangan tarif, sedangkan Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers memperingatkan tentang dampak seismik kebijakan AS terhadap ekonomi global.
Baca Juga
Adapun, pasar tetap waspada terhadap dampak tarif, serta perubahan tatanan geopolitik oleh Trump.
Emas telah diuntungkan oleh kondisi ini, dengan kenaikan sebesar 15% sepanjang tahun berjalan dan naik di atas US$3.000 per ons untuk pertama kalinya.
Hal tersebut didorong karena investor berbondong-bondong mencari tempat yang aman. Pembelian bank sentral yang kuat dan ekspektasi penurunan suku bunga juga telah membantu kenaikan harga logam mulia tersebut.