Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sawit milik Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) membukukan kenaikan laba bersih tahun berjalan pada 2024 kendati pendapatan perseroan mengalami penyusutan.
Berdasarkan laporan keuangan 2024, penjualan JARR sepanjang tahun lalu mencapai Rp3,86 triliun atau lebih rendah 13,01% year-on-year (YoY) dari Rp4,44 triliun pada 2023.
Penjualan JARR bersumber dari produk fatty acid methyl ester (FAME) atau biofuel senilai Rp3,47 triliun sepanjang 2024. Nilai itu menyust dari Rp3,66 triliun pada 2023.
Selain itu,Jhonlin Agro Raya juga menggalang penjualan dari produk crude glycerin Rp152,87 miliar, palm fatty acid distillate (PFAD) Rp125,62 miliar, minyak goreng Rp58,83 miliar, kernel Rp36,96 miliar, fatty matter Rp8,04 miliar, dan tandan buah segar Rp7,05 miliar.
Saat penjualan menyusut, beban pokok penjualan JARR juga turun dari Rp4,05 triliun pada 2023 menjadi Rp3,38 triliun pada 2024.
Sejalan dengan itu, JARR mampu meningkatkan laba usaha menjadi Rp416,18 miliar. Alhasil, laba bersih tahun berjalan yang masuk ke kantong JARR meningkat 237,45% YoY dari Rp77,26 miliar pada 2023 menjadi Rp260,72 miliar pada 2024.
Laba per saham dasar JARR juga meningkat dari Rp8,37 pada 2023 menjadi Rp28,25 pada 2024.