Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) Febriany Eddy ditunjuk sebagai managing director (MD) Holding Operasional BPI Danantara.
Febriany bakal ditemani Agus Dwi Handaya pada posisi Managing Director Holding Operasional BPI Danantara tersebut.
CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan Febriany menjadi tokoh yang tepat untuk mengisi kursi MD holding operasional BPI Danantara saat ini. Menurut Rosan, CEO INCO itu sosok yang gigih.
“Salah satu CEO perempuan yang paling gigih yang pernah saya jumpai,” kata Rosan saat pengumuman pengurus BPI Danantara di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Rosan berharap Febriany bisa berkontribusi signifikan untuk BPI Danantara, khususnya pada sisi kinerja operasional nantinya.
“Beliau ini akan berkontribusi positif ke depannya,” kata dia.
Febriany menjadi perempuan pertama di Tanah Air yang menjabat sebagai CEO pada sebuah perusahaan di industri pertambangan mineral.
Dia telah berkarir di Vale selama hampir 15 tahun, di mana 13 tahun di antaranya adalah di Vale Indonesia sebelum resmi menjadi CEO & Presiden Direktur.
Dia juga memiliki rekam pengalaman kerja internasional selama hampir 22 tahun di industri finansial maupun pertambangan. Febriany memulai karirnya bekerja di Pricewaterhouse Coopers di Jakarta selama 5,5 tahun dan 1,5 tahun di Amsterdam, Belanda.
Perempuan kelahiran Palembang, 47 tahun lalu ini juga banyak terlibat dalam berbagai jenis pekerjaan dan proyek-proyek internasional terkait dengan uji tuntas keuangan di lingkup Vale secara global.
Febriany mengenyam pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) dan meraih titel MBA dari UCLA Anderson School of Management dan National University of Singapore ini.
Di Vale, Febriany juga pernah menjabat sebagai Manajer Pengawasan Pembiayaan Proyek dan Evaluasi Keuangan Vale Indonesia selama 3 tahun.
Kemudian Febriany pernah pula ditugaskan di kantor regional Vale Base Metals Asia Pasifik dan Afrika yang berbasis di Brisbane, Australia, selama 2,5 tahun. Di sana, dia bertanggung jawab terhadap operasional Vale Base Metals di Indonesia, Jepang, China, Taiwan, dan Afrika.
Kembali ke Indonesia, ia menjabat sebagai CFO Vale Indonesia pada 2018-2019, dan menjabat Deputy CEO selama 2 tahun, sebelum akhirnya dilantik menjadi CEO & Presiden Direktur.
Kiprah Febriany Eddy tersebut mengantarkannnya masuk dalam jajaran Top 25 Most Influential Women in Treasury in Asia Pacific 2015, sebagai satu dari sedikit perempuan di dunia yang menempati posisi paling strategis di industri pertambangan.
Febriany juga pernah terpilih sebagai Asia’s Top Sustainability Superwomen 2019. Dia juga aktif menyuarakan kesetaraan, keberagaman, inklusi, dan keberlanjutan, melalui berbagai forum, seperti Women in Mining & Energy (WIME), dan Indonesia Business Council for Women Empowerment (IBCWE).