Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mulai mengalihkan kepemilikan sahamnya di emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke holding operasional BPI Danantara yaitu PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sejumlah emiten BUMN mulai dari Himbara, BUMN Karya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., hingga PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) telah mengumumkan pengalihan seluruh saham seri B yang dimiliki pemerintah di dalam perseroan ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) pagi ini, Senin (24/3/2025).
Sementara itu, kepemilikan saham pemerintah RI di masing-masing BUMN tersebut yaitu saham seri A tetap tidak berubah. Dengan demikian, pengalihan saham ini disebut tidak mengubah pengendalian pemerintah RI di masing-masing BUMN.
Baca Juga : Resmi! Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) jadi Kendaraan Danantara untuk Holding Operasional |
---|
Namun, kini kepemilikan langsung pemerintah RI di emiten BUMN tadi menjadi kepemilikan tidak langsung melalui PT Biro Klasifikasi Indonesia yang bertindak sebagai holding operasional BPI danantara.
BKI merupakan Perusahaan Induk Operasional (Holding Operasional) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara RI melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Mengacu ke Peraturan Pemerintah PP No. 15 Tahun 2025, pengalihan saham BUMN kepada BKI itu dilakukan untuk pendirian holding operasional. Adapun, holding operasional yang dimaksud ialah holding yang didirikan oleh Danantara.
Sebagaimana diketahui, Danantara merupakan sovereign wealth fund (SWF) Indonesia yang menjadi super holding bagi BUMN dengan total aset yang dikelola mencapai US$900 miliar.
Sementara, CEO BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan struktur kepengurusan lembaga baru tersebut akan diumumkan pada hari ini, Senin (24/3/2025).
“[Struktur organisasi Danantara akan diumumkan] Senin jam 12 siang,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (21/3/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.