Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada Rabu (19/3/2025) setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga seperti yang telah diperkirakan.
Pasar masih mencermati bagaimana kebijakan tarif Presiden Donald Trump akan memengaruhi inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Melansir Reuters, Kamis (20/3/2025), ketiga indeks Wall Street ditutup di zona hijjau, dengan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 383,32 poin (+0,92%) ke level 41.964,63. Adapun indeks S&P 500 menguat 60,63 poin (+1,08%) ke 5.675,29 dan Nasdaq melonjak 246,67 poin (+1,41%) ke 17.750,79.
The Fed mempertahankan target suku bunga Federal Fund Rate (FFR) di kisaran 4,25%-4,50% dan mengindikasikan kemungkinan dua kali pemangkasan sebesar 25 basis poin hingga akhir 2025.
Proyeksi ini tetap sama seperti tiga bulan lalu. Namun, bank sentral juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan inflasi yang lebih tinggi.
Ketidaksepakatan di antara para pembuat kebijakan mencerminkan ketidakpastian mengenai dampak kebijakan tarif Trump terhadap ekonomi. Selain itu, The Fed juga mengumumkan akan memperlambat laju penarikan likuiditas dari neraca keuangannya di tengah kebuntuan di Kongres AS terkait batas utang pemerintah.
Baca Juga
Kepala tim solusi multi-aset Allspring Global Investments Matthias Scheiber mengatakan meningkatnya kekhawatiran soal tarif dan dampaknya terhadap ekonomi membuat The Fed mengambil pendekatan wait and see yang sudah diperkirakan sebelumnya.
“Pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga ke sekitar 3,75% pada akhir 2025. Namun, keputusan akhir akan bergantung pada keseimbangan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Jika pertumbuhan melemah lebih jauh, pemangkasan suku bunga bisa lebih agresif dari yang diperkirakan.
Menurut data LSEG, peluang pemangkasan suku bunga pertama sebesar 25 basis poin pada Juni kini mencapai 62,2%.
Reli saham berlanjut setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan masih terlalu dini untuk menilai dampak tarif terhadap inflasi, serta sulit menentukan seberapa besar kenaikan harga yang disebabkan oleh kebijakan tersebut.
"Pasar hanya menginginkan lebih sedikit ketidakpastian, dan Powell berhasil menjaga ekspektasi tetap stabil," kata kepala ekonom Ameriprise Financial Russell Price.
Di Eropa, Uni Eropa berencana memperketat kuota impor baja mulai April dengan pemangkasan hingga 15%, guna mencegah banjir baja murah setelah AS menerapkan tarif baru.
Saham Boeing melonjak 6,84%, setelah perusahaan menyatakan bahwa tarif baru tidak akan berdampak signifikan dalam jangka pendek.
Sebelas sektor dalam indeks S&P 500 kompak menguat, dipimpin oleh sektor konsumsi yang naik hampir 2%.
Saham AS sempat tertekan dalam beberapa pekan terakhir akibat indikator ekonomi yang menunjukkan pelemahan serta kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan. Namun, reli dalam tiga dari empat sesi terakhir menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Volume transaksi di bursa AS tercatat 13,53 miliar saham, lebih rendah dibanding rata-rata 16,34 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.