Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi usai The Fed Tahan Suku Bunga

Harga emas sempat menembus rekor tertinggi di US$3.051,99 per troy ounce setelah The Fed menahan suku bunga dan mengisyaratkan dua kali pemangkasan tahun ini.
Emas batangan 1 kilogram. / Bloomberg-Christopher Pike
Emas batangan 1 kilogram. / Bloomberg-Christopher Pike

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas meroket ke level tertinggi sepanjang masa pada Rabu (19/3/2025) menyusul pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan keputusan bank sentral AS ini mempertahankan suku bunga acuan.

The Fed mengindikasikan potensi pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin sebelum akhir tahun.

Melansir Reuters, Kamis (20/3/2025), harga emas di pasar spot menguat 04% atau 12,07 poin ke level US$3.046,02 per troy ounce, setelah sebelumnya mencetak rekor baru di $3.051,99.

Sementara itu, harga emas berjangka Comex di AS ditutup menguat 0,52% atau 15,8 poin ke level US$3.050,90 per troy ounce.

Pedagang logam independen Tai Wong mengatakan harga emas kembali mencetak rekor setelah performa luar biasa dari Powell. Pasar saham dan obligasi pun ikut menguat.

Reli emas yang terus berlanjut ini dipicu oleh ketidakpastian ekonomi serta kekhawatiran inflasi yang masih tinggi.

"Pasar saat ini berpikir, beli emas dalam kondisi apa pun," tambah Wong.

The Fed mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%-4,50%. Bank sentral AS ini juga menaikkan proyeksi inflasi 2025, tetapi menurunkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi, sebagian akibat kebijakan tarif yang diterapkan pemerintahan Trump.

Powell menegaskan bahwa inflasi bisa mengalami perlambatan dalam penurunannya, sebagian karena dampak dari kebijakan tarif tersebut.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor baja dan aluminium menjadi 25% serta berencana menerapkan tarif baru terhadap beberapa sektor lainnya mulai 2 April.

Sebagai aset safe haven di tengah tekanan inflasi dan ketidakpastian ekonomi, harga emas telah melonjak lebih dari 15% sejak awal tahun.

Sementara itu, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga semakin menguat. Kontrak berjangka suku bunga The Fed menunjukkan peluang 66% bahwa pemangkasan pertama akan dilakukan pada pertemuan Juni, meningkat dari 57% sebelum keputusan terbaru The Fed.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung membuat emas lebih menarik bagi investor karena tidak menghasilkan imbal hasil.

Di kancah geopolitik, ketegangan meningkat setelah Rusia dan Ukraina saling menuduh melanggar perjanjian terbaru untuk tidak menyerang infrastruktur energi. Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah Trump berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper