Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menghijau Didorong Saham BBRI, TLKM, hingga Emiten Emas

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menguat 5 poin atau 0,08% ke level 6.520,53 pada pembukaan pasar hari ini.
Ana Noviani, Annisa Kurniasari Saumi
Senin, 17 Maret 2025 | 09:11
Investor mengamati layar informasi harga saham di Jakarta, Rabu (5/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Investor mengamati layar informasi harga saham di Jakarta, Rabu (5/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini, Senin (17/3/2025). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menguat 5 poin atau 0,08% ke level 6.520,53 pada pembukaan pasar hari ini. IHSG bergerak di rentang 6.476—6.528. 

Pada Jumat (14/3/2025), IHSG parkir di level 6.515,63. Di level itu IHSG merosot 7,97% year-to-date (YtD). 

Penguatan IHSG pada hari ini dipengaruhi oleh saham emiten-emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 1,07% ke level Rp3.790, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 2,83% ke level Rp6.350, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) naik 1,24% ke level Rp2.450 per saham. 

Di sisi lain, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dibuka turun 0,57% ke level Rp8.700, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melemah 0,45% ke level Rp4.410 per saham, dan PT DCI IndonesiaTbk. (DCII) anjlok 16,98% ke posisi Rp150.200 per saham. 

Selain AMMN, saham emiten tambang emas lain juga menguat seperti saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 2,52%, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) 5,83%, dan PT Bumi Resouces Minerals Tbk. (BRMS) terapresisi 2,14%. 

Tim Riset Phintraco Sekuritas menuturkan IHSG diperkirakan akan bergerak dengan resistance pada level 6.630-6.370 selama sepekan.  

Dari global, pasar mengantisipasi perkembangan kebijakan tarif Pemerintah AS dan hasil FOMC pada 19 Maret 2025 mendatang. CME FedWatch Tools mencatat probabilitas suku bunga acuan bertahan di 4,25%-4,5% sebesar 98%.

Dari regional, China dijadwalkan merilis sejumlah data ekonomi penting. Salah satunya data penjualan ritel yang diperkirakan naik ke 4,0% YoY di Februari 2025 dari 3,7% YoY pada Januari 2025. 

Sebelumnya, realisasi Foreign Direct Investment (FDI) Tiongkok turun 20,40% yoy di Februari 2025, jauh lebih buruk dari penurunan 13,40% yoy di Januari 2025. Kondisi ini memvalidasi keputusan Pemerintah China untuk mulai mengimplementasikan stimulus jumbo sejak kuartal IV/2024. 

"China berupaya memaksimalkan konsumsi domestik untuk menyerap produksi manufaktur dan jasa domestik Tiongkok, tulis Phintraco Sekuritas.

Sementara itu, dari dalam negeri, pasar mengantisipasi data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang diperkirakan kembali surplus di Februari 2025. Hal ini diperkirakan karena penurunan impor dan penurunan pertumbuhan ekspor. 

Kondisi ini sejalan dengan perkiraan perlambatan konsumsi domestik di Februari 2025, jelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri di Maret-April 2025. 

Mempertimbangkan tingginya uncertainty risk dari eksternal dan Internal, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG kembali fluktuatif dalam rentang lebar di kisaran 6.370-6.630 pada pekan ini.

Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan IHSG hari ini masih berpotensi koreksi. Secara teknikal, IHSG diproyeksi bergerak pada rentang support 6.340-6.470 dan resistance 6.550-6.600.

Rekomendasi trading idea dari BNI Sekuritas pada hari ini ialah buy on weakness PTRO, MSIN, HEAL, speculative buy AKRA, BRPT, dan buy if break Rp396 saham SMRA.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper