Bisnis.com, JAKARTA — PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) dan PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) merancang penerbitan surat utang global senilai US$600 juta untuk refinancing utang perbankan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (13/3/2025), SSMS dan CBUT secara tanggung renteng dan sendiri-sendiri berencana menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat.
Surat utang global itu diterbitkan sebanyak-banyaknya US$600 juta atau setara dengan Rp9,69 triliun dengan asumsi kurs Rp16.157 per dolar AS. Penerbitan surat utang oleh SSMS dan CBUT dijamin dengan penanggungan perusahaan (corporate guarantee) oleh para anak perusahaan.
Rencananya, SSMS dan Citra Borneo Utama akan menerbitkan surat utang global dengan tenor 5 tahun dan dicatatkan di Singapore Stock Exchange.
“Dana hasil penerbitan surat utang akan dipergunakan oleh masing-masing SSMS, CBUT, dan para anak perusahaan penanggung untuk melunasi utang-utang,” papar manajemen SSMS dan CBUT dalam keterbukaan informasi, Kamis (13/3/2025).
Lebih terperinci, utang bank yang akan dilunasi SSMS, CBUT, dan anak-anak usahanya dengan dana hasil surat utang tersebut mencakup delapan perjanjian dengan total nilai Rp6,15 triliun.
Baca Juga
Berikut daftar pinjaman bank yang akan dilunasi SSMS dan CBUT
-
- Perjanjian kredit sindikasi BRI (BRI, Bank Raya, Bank DKI, Bank Woori, JTrust, Bank Sumsel Babel, Bank Papua) ke SSMS dengan outstanding pinjaman Rp1,89 triliun
- Pinjaman kredit sindikasi musyarakah BRI (BSI, Maybank) ke SSMS dengan outstanding pinjaman Rp1,08 triliun
- Pinjaman Kredit Bilateral BRI ke SSMS dengan outstanding pinjaman Rp17,05 miliar
- Pinjaman kredit Bilateral BRI ke CBUT dengan outstanding pinjaman (a) Rp770 miliar, (b) US$67,8 juta, dan (c) US$14,82 juta
- Pinjaman kredit bilateral BNI ke PT Menteng Kencana Mas (MKM) dengan outstanding pinjaman (a) Rp201,42 miliar, (b) Rp135,89 miliar, (c) US$2,42 juta, (d) Rp16,68 miliar, (e) US$329.513
- Pinjaman kredit bilateral BNI ke PT Mitra Mendawai Sejati (MMS) dengan outstanding pinjaman (a) Rp193,8 miliar, (b) US$8,5 juta, (c) Rp169,39 miliar
- Pinjaman kredit bilateral BNI ke PT Mirza Pratama Putra (MPP) dengan outstanding pinjaman (a) Rp111 miliar, (b) Rp18,44 miliar
- Pinjaman kredit bilateral BNI ke PT Tanjung Sawit Abadi (TSA) dengan outstanding pinjaman (a) Rp111,6 miliar, (b) US$5,59 juta, (c) Rp60 miliar.
Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian SSMS per 31 Desember 2024, SSMS memiliki jumlah utang sebesar Rp6,98 triliun atau setara dengan US$432,34 juta. Pada saat yang sama, CBUT memiliki jumlah utang sebesar Rp2,1 triliun atau setara dengan US$130,25 juta.
Dengan diterbitkannya surat utang diharapkan likuiditas dan kemampuan SSMS dan CBUT akan meningkat sehingga dapat membiayai pertumbuhan SSMS dan CBUT di masa yang akan datang.
“Mengingat tingkat suku bunga surat utang yang tetap dan pembayaran pokok surat utang yang tidak teramortisasi selama periode surat utang, diharapkan nantinya SSMS dan CBUT dapat lebih memaksimalkan penggunaan dana dalam meningkatkan pertumbuhan laba yang nantinya juga akan memaksimalkan nilai perusahaan.”