Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Kantongi Rp690 Miliar dari Imbalan E-commerce Tokopedia

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) memperoleh imbalan jasa e-commerce sebesar Rp690 miliar dari Tokopedia.
Warga berbelanja secara online menggunakan platform Tokopedia di Jakarta, Senin (28/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara online menggunakan platform Tokopedia di Jakarta, Senin (28/10/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah memperoleh imbalan jasa e-commerce sebesar Rp690 miliar dari Tokopedia. 

Manajemen GOTO menjelaskan imbalan jasa e-commerce dari Tokopedia pada kuartal IV/2024 mencapai Rp204 miliar, atau Rp183 miliar setelah dikurangi PPN. 

"Sepanjang tahun, pendapatan [imbalan jasa e-commerce] ini mencapai Rp690 miliar, atau Rp622 miliar setelah dikurangi PPN, yang mencerminkan 11 bulan imbalan jasa e-commerce," kata Manajemen GOTO dalam keterangan resminya, Rabu (12/3/2025).

Sementara itu, Chief Financial Officer GOTO Simon Ho menjelaskan kepemilikan 25% GOTO di Tokopedia berarti GOTO tidak secara aktif mengelola bisnis tersebut dalam operasional sehari-hari. 

Sepanjang tahun 2024, lanjutnya, GOTO menerima biaya layanan sekitar US$39 juta selama periode 11 bulan, yang terjadi setelah transaksi Tokopedia. 

"Saat melihat ke tahun 2025, kami mengharapkan bisnis gabungan Tokopedia dan TikTok Shop untuk tumbuh, meningkatkan pangsa pasar, dan pada saat yang sama meningkatkan profitabilitas. Saya rasa itulah ekspektasi kami saat ini terhadap bisnis tersebut," kata Simon.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2024 GOTO mencetak EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp327 miliar, yang melampaui titik impas perseroan. Adjusted EBITDA ini membaik dari tahun 2023 yang sebesar negatif Rp3,6 triliun.

Di sisi lain, sepanjang tahun 2024 GOTO membukukan rugi bersih Rp5,5 triliun. Jumlah itu mengalami penurunan 93,9% jika dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp90,5 triliun. 

GOTO juga tercatat membukukan pendapatan bersih menjadi Rp15,89 triliun sepanjang tahun 2024, naik 8% dari tahun 2023 yang sebesar Rp14,78 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper