Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham Bank Jumbo BBRI BBCA Cs Kompak Menghijau

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka naik 42 poin atau 0,64% ke level 6.587,63. Pada pembukaan, IHSG bergerak di rentang 6.546 hingga 6.593.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (12/3/2025), didorong oleh koreksi harga saham emiten bank jumbo dan mineral logam. 

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka naik 42 poin atau 0,64% ke level 6.587,63. Pada pembukaan, IHSG bergerak di rentang 6.546 hingga 6.593. 

IHSG rebound setelah pada perdagangan kemarin melemah sebesar 0,79% atau 52,36 poin ke level 6.545,85. Di level itu, indeks komposit sudah terkoreksi 7,54% year-to-date.

Penguatan IHSG pada hari ini dipengaruhi oleh saham emiten-emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 1,32% ke level Rp3.840, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 1,12% ke level Rp9.025, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 1,06% ke level Rp4.790, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguat 1,35% ke level Rp4.510 per saham. 

Selain itu, saham emiten-emiten mineral logam juga menghijau a.l. saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 0,81% ke level Rp6.225, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 1,86% ke level Rp1.540, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) naik 2,13% ke level Rp384, dan PT J Resources Asia Pacific Tbk. (PSAB) menguat 3,28% ke level Rp252 per saham. 

Tim riset dari CGS International Sekuritas Indonesia mengatakan IHSG dipengaruhi sentimen melemahnya bursa Wall Street, seiring dengan meningkatnya tensi perang dagang dan berlanjutnya aksi jual investor asing.

Indeks Dow Jones ditutup melemah 1,14% ke level 41.433,48, indeks S&P  500 turun 0,76% ke level 5.572,07, dan indeks Nasdaq Composite berakhir melemah 0,18% ke 17.436,10.

“Berlanjutnya aksi jual investor asing diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar,” tulis tim riset CGS International dikutip Rabu (12/3/2025).

Sementara itu, naiknya harga sejumlah komoditas seperti minyak mentah, timah, emas, batu bara, tembaga hingga pulp belakangan menjadi katalis positif untuk indeks komposit.

“Berpeluang menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan,” tulis tim riset CGS International.

Adapun, IHSG diperkirakan bakal bergerak bervariasi dan cenderung melemah dengan kisaran support 6.495 dan 6.445 dan resistence 6.600 dan 6.650.

Dari sisi teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian wave [y] dari wave B.

Dengan demikian, menurut Herditya, IHSG masih berpeluang untuk menguji 6.686-6.762 sebagai area penguatan terdekatnya.

“Adapun area koreksi lanjutan diperkirakan akan menguji 6.408-6.484,” kata Herditya lewat riset harian.

Area support IHSG kali ini di level 6.361 dan 6.246. Adapun, area resistance di rentang 6.698 dan 6.818.

MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness untuk saham BBCA, ANTM, dan ULTJ, serta speculative buy untuk saham MLPL.

Tim Analis Mirae Asset Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak konsolidasi pada hari ini dengan rentang perdagangan di level 6.472 hingga 6.609 dan support di level 6.450.

“Perkembangan pasar saham AS tadi malam dapat berdampak kepada perdagangan di pasar saham Indonesia hari ini karena masih tidak ada berita positif dari dalam negeri yang mampu menopang penguatan IHSG secara konsisten,” paparnya dalam riset, Rabu (12/3/2025).  

Serangkaian kebijakan Pemerintah Indonesia dinilai justru menimbulkan kecemasan pasar, yaitu pemangkasan anggaran, pembentukan Danantara, perluasan kebijakan perumahan untuk keluarga berpenghasilan rendah, dan yang terakhir, pembentukan Koperasi Merah Putih yang akan melibatkan bank-bank BUMN.

Investor disarankan mencermati saham BBCA dengan rekomendasi trading buy, serta BBNI, dan BMRI dengan rekomendasi buy on weakness pada hari ini. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper