Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Bullish Harga Emas Berlanjut, Intip Prediksinya!

Harga emas terus berada dalam tren bullish seiring dengan adanya kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi AS yang turut menekan dolar AS.
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terus berada dalam tren bullish seiring dengan adanya kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi AS yang turut menekan dolar AS. Harga emas global berpotensi mengalami kenaikan hingga level US$2.929 per troy ounce.

Melansir Reuters, Senin (10/3/2025), harga emas di pasar spot menguat 0,1% ke level US$2.912,79 per troy ounce pada pukul 09.43 WIB, sementara kontrak berjangka emas AS menguat 0,2% ke level US$2.919,40.

Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha mengatakan harga emas terus menunjukkan tren bullish dan mendekati batas atas kisaran mingguan. Secara teknikal, kombinasi candlestick dan indikator moving average saat ini mengindikasikan tren bullish yang masih kuat pada harga emas.

"Ketidakpastian global dan kebijakan perdagangan yang agresif dari Presiden AS Donald Trump menjadi faktor pendorong permintaan emas," kata Andy dalam keterangan tertulis pada Senin (10/3/2025).

Ketidakpastian kebijakan tarif ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan aset safe-haven seperti emas dalam jangka pendek. 

Selain itu, pelemahan di sektor tenaga kerja AS turut mendukung pergerakan bullish emas. Data nonfarm payrolls (NFP) AS pada periode Februari hanya meningkat sebesar 151.000, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 160.000. 

Angka NFP periode Januari juga direvisi turun menjadi 125.000 dari 143.000 sebelumnya. Tingkat pengangguran juga meningkat menjadi 4,1% dari sebelumnya 4%.

Kondisi pasar tenaga kerja yang melemah semakin memperkuat keyakinan bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya untuk mencegah perlambatan ekonomi lebih lanjut. 

"Hal ini memberikan tekanan tambahan terhadap dolar AS dan mendukung harga emas, mengingat logam mulia ini berdenominasi dalam dolar AS," kata Andy.

Dengan kombinasi faktor fundamental dan teknikal yang ada, prospek jangka pendek emas masih cenderung bullish, dengan peluang mencapai level lebih tinggi jika tekanan terhadap dolar AS berlanjut dan ketidakpastian global meningkat. 

Namun, volatilitas tetap menjadi faktor yang harus diperhatikan oleh investor, karena perubahan sentimen pasar yang mendadak dapat memicu koreksi harga yang signifikan.

Proyeksi hari ini, Senin (10/3/2025), menunjukkan potensi kenaikan emas hingga level US$2.929. Namun, jika harga mengalami pembalikan atau reversal, penurunan dapat mencapai US$2.893 sebagai target terdekat.

Sementara itu, Analis pasar Capital.com Kyle Rodda mengatakan daya tarik emas semakin menguat karena risiko perlambatan ekonomi meningkat, ditambah dengan kebijakan luar negeri AS yang tidak menentu.

"Harga emas diperkirakan akan menembus level US$3.000 dalam beberapa bulan ke depan," ungkap Rodda seperti dikutip Reuters.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper