Bisnis.com, JAKARTA — Secara historis, harga aset kripto Bitcoin jeblok selama momen ramadan empat tahun terakhir. Bagaimana kemudian prospek harga Bitcoin pada momen ramadan tahun ini?
Analyst Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan momen ramadan sebenarnya bisa menjadi peluang menarik bagi trader yang ingin tetap aktif di pasar kripto. "Dengan volatilitas pasar yang tetap tinggi, trader bisa menyusun strategi yang lebih optimal, terutama dengan memahami pola historis Bitcoin selama ramadan dan menerapkan manajemen risiko yang baik," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis (6/3/2025).
Namun, pergerakan harga Bitcoin selama bulan ramadan dalam empat tahun terakhir nampaknya menunjukkan kecenderungan penurunan. Data historis dari Tokocrypto mencatat penurunan harga Bitcoin sebesar 5,29% pada momen ramadan 2021. Berlanjut, penurunan terjadi 16,05% pada momen ramadan 2022.
Begitu juga dengan momen ramadan 2023 yang mengalami penurunan harga Bitcoin 1,99% dan penurunan 4,09% Bitcoin selama momen ramadan 2024.
Menurut Fyqieh, fluktuasi harga Bitcoin selama ramadan dipengaruhi oleh dinamika pasar yang unik. Sentimen pasar cenderung lebih tenang karena fokus sebagian pelaku pasar mungkin beralih dari aktivitas trading.
Kondisi ini dapat berdampak pada volume perdagangan dan pada akhirnya mempengaruhi harga Bitcoin. Di samping itu, perubahan pola aktivitas trader juga turut berperan. Beberapa trader mungkin mengurangi aktivitas trading mereka selama ramadan, sehingga likuiditas pasar berkurang.
Baca Juga
“Tidak hanya faktor internal, faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi global, regulasi kripto terbaru, dan sentimen pasar secara umum juga dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan harga Bitcoin selama periode ini [ramadan]," kata Fyqieh.
Adapun, menurut data CoinMarketCap, harga bitcoin pada perdagangan hari ini, Kamis (6/3/2025) memang menguat 6,13% ke level US$92.438 per koin. Namun, dalam sebulan, harga Bitcoin turun 7,11%.
Pada momen ramadan 2025, Fyqieh menilai terdapat sentimen yang bisa membawa angin segar. Terdapat spekulasi seputar rencana cadangan kripto yang diusulkan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Selain itu, White House Crypto Summit yang akan datang juga menjadi faktor yang memengaruhi harga. Lalu, kebijakan ekonomi AS yang menaikkan tarif impor sebesar 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko berpotensi mengubah dinamika pasar global, termasuk kripto.
Ia menilai jika terjadi tren bullish di pasar kripto, Bitcoin berpotensi menguji resistensi di level US$94.833. Jika level ini berhasil ditembus, reli menuju US$99.472 bisa terjadi.
Lebih jauh, jika momentum bullish terus meningkat, Bitcoin berpeluang menembus level psikologis US$100.000 untuk pertama kalinya sejak Februari 2025 lalu.