Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapkan Proses Delisting, BEI Tunggu Dokumen Final Pailit Sritex (SRIL)

Otoritas Bursa saat ini tengah menyiapkan proses delisting untuk PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex.
Buruh dan karyawan mendengarkan pidato dari direksi perusahaan di Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.
Buruh dan karyawan mendengarkan pidato dari direksi perusahaan di Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menyiapkan proses delisting untuk PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL). Saat ini otoritas Bursa masih menunggu dokumen final putusan pailit emiten tekstil tersebut.

“Bursa sedang menunggu dokumen hukum yang resmi atas putusan final pailit tersebut dari SRIL,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Selasa (4/5/2025).

Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, Sri Rejeki Isman atau Sritex dan 3 anak usahanya berhenti beroperasi per 1 Maret 2025. 

Kurator juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhitung sejak 26 Februari 2025 sebagai imbas dari putusan Pengadilan Niaga Semarang yang mengabulkan permohonan dari PT Indo Bharat Rayon dan memutus Sritex pailit.

Di sisi lain, Nyoman menegaskan, SRIL berkewajiban untuk melakukan pembelian kembali atau buyback atas seluruh saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik.

Terkait prosedur dan jangka waktu pelaksanaan rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk memperoleh persetujuan buyback itu ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Bursa akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan OJK,” kata Nyoman.

Sebagai informasi, Biro Administrasi Efek PT Adimitra Jasa Korpora mencatat jumlah modal disetor Sritex mencapai 20.452.176.844 saham per Januari 2025.

Sebanyak 12.072.841.076 saham atau 59,03% merupakan milik PT Huddleston Indonesia yang didirikan oleh keluarga Lukminto. Pemegang saham pengendali SRIL itu berkedudukan di Jl. Slamet Riyadi No. 396, RT 01 RW 0B, Kel. Purwosari, Kec. Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah.

Selain PT Huddleston Indonesia, BAE mencatat ada sebanyak 45.863 pemegang saham SRIL dengan porsi kepemilikan saham kurang dari 5% hingga akhir Januari 2025.  Sebanyak 45.863 investor saham itu menggenggam total 8.379.335.768 saham atau 40,97% saham SRIL.

Dua di antara pemegang saham dengan kepemilikan saham di bawah 5% ialah dewan komisaris/direksi Sritex, yakni Iwan Setiawan Lukminto sebanyak 109.116.884  saham (0,53%) dan Iwan Kurniawan Lukminto sebanyak 107.636.884 saham (0,53%).

Sebelum ada kejelasan terkait dengan pelaksanaan kewajiban buyback saham oleh manajemen SRIL dalam rangka delisting, nasib pemegang saham minoritas SRIL masih akan terkatung-katung.

Apalagi di lantai Bursa, perdagangan saham SRIL dihentikan sementara atau disuspensi BEI sejak 18 Mei 2021. Hingga saat ini, saham SRIL parkir di level Rp146 per saham.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper