Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah ke 6.493, Saham TLKM dan UNVR Masih Melaju

IHSG dibuka menurun sebesar 0,40% atau 26,38 poin ke posisi 6.493 pada hari ini.
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 6.493,28 pada perdagangan hari ini, Selasa (4/3/2025). Di tengan penurunan indeks komposit, saham TLKM dan UNVR masih menguat. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penurunan sebesar 0,40% atau 26,38 poin menuju posisi 6.493,28 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka pada level 6.519,66 dan sempat menyentuh level 6.528,97.

Tercatat, sebanyak 145 saham menguat, 211 saham turun, dan 599 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.245 triliun.

Saham berkapitalisasi pasar jumbo yang menguat tercatat hanya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan kenaikan sebesar 0,83% menuju level Rp2.420. Adapun saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) turut menguat 2,67% ke Rp1.150.

Sementara itu, saham market cap jumbo yang menurun dipimpin oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang melemah 1,84% ke Rp6.675 dan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) turun 1,31% menuju Rp31.950.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa IHSG menguat signifikan sebesar 3,97% ke level 6.520 pada perdagangan kemarin.

Penguatan itu seiring dengan euphoria pasar atas riset JP Morgan yang menaikan peringkat untuk saham-saham bank berkapitalisasi besar.

“IHSG masih tertahan pivot 6.530, sehingga IHSG masih berpotensi terkonsolidasi dalam rentang 6.450-6.550 pada hari ini,” ujar Valdy dalam riset harian.

Namun, sebagai catatan, rebound IHSG pada perdagangan kemarin belum tentu didukung pembalikan sentimen secara signifikan. Dengan demikian, risiko potensi "dead cat bounce" masih terbuka meski indeks komposit ditutup melonjak.

“Terlebih lagi, implementasi tarif untuk Kanada, Meksiko dan Tiongkok akan dimulai pada 4 Maret 2025,” kata Valdy.

Dari Regional, Japan Consumer Confidence Index diperkirakan naik ke 35,7 pada Januari atau sedikit membaik dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Sebagai Informasi Consumer Confidence Index turun dari level 36,2 ke 35,2 pada Desember. Penurunan ini berbanding terbalik dengan konsensus yang naik ke level 36,6, serta menjadi penurunan terendah sejak September 2023.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper