Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 3,77% ke level 6.506,70 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Senin (3/3/2025). Seiring dengan menguatnya indeks, saham bank jumbo BBRI, BMRI hingga BBNI kompak terbang siang ini.
Data RTI Business menunjukkan IHSG menguat 3,77% atau 236,10 poin ke level 6.506,70 pada sesi I perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 6.347 hingga 6.512.
Total perdagangan saham mencapai 10,42 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp7,82 triliun dan frekuensi sebanyak 727.061 kali. Tercatat 441 saham menguat, 165 saham melemah, dan 183 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat mencapai Rp11.321 triliun.
Dari deretan emiten bank jumbo, tercatat saham BBRI melejit 8,04% atau 270 poin ke level Rp3.630 per lembar. Selanjutnya saham BMRI juga menguat 6,09% ke posisi Rp4.880 per lembar. Saham BBNI dan BBCA juga terapresisasi dengan penguatan masing-masing 5,71% dan 4,45%.
Emiten big caps lainnya yang menguat diantaranya, UNVR yang melesat 11,33% ke Rp1.130, selanjutnya ada INDF yang naik 4,21% ke RPp7.425 dan MDKA yang naik 8,57% ke posisi Rp1.520 per lembar.
Sebelumnya, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam risetnya menilai IHSG telah breaklow level support 6.300 pada akhir pekan lalu, kembali ke level yang sama di periode Januari-Februari 2021.
Baca Juga
"Berdasarkan pengamatan jangka panjang, terdapat potensi area konsolidasi kuat di kisaran 6.000. Artinya, level psikologis 6.000 dapat diasumsikan sebagai potensi worst scenario IHSG pada saat ini," tulis Valdy dalam risetnya pada Senin (3/3/2025).
Ia memproyeksikan pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level resistance 6.400, level pivot 6.300, serta level support di 6.200.
Menurutnya, sentimen utama yang akan menyelimuti pergerakan IHSG pekan ini masih terkait dengan implementasi kebijakan tarif 25% ke Kanada dan Meksiko, serta tarif tambahan 10% bagi China oleh Pemerintah AS.
Pasar juga masih mengantisipasi potensi reciprocal tariff yang mungkin akan diumumkan pasca pertemuan The Fed atau FOMC pada 18-19 Maret 2025.
Dari dalam negeri, Valdy menilai belum terdapat data ekonomi atau sentimen yang dinilai secara signifikan mampu meredam tekanan jual yang sangat signifikan dalam sepekan terakhir.
Seiring dengan kondisi tersebut, Phintraco Sekuritas menilai terdapat sejumlah saham yang patut diperhatikan. Deretan saham yang direkomendasikan hari ini antara lain PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB).
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.