Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ancang-Ancang Blue Bird (BIRD) Raup Cuan Momen Ramadan dan Lebaran

PT Blue Bird Tbk. (BIRD) memproyeksikan permintaan layanan transportasi darat meningkat pesat saat momen Ramadan serta Lebaran 2025.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. Adrianto Djokosoetono (dari kiri), Guru Besar Gerontologi dan Penasihat Centre for Family and Ageing Studies (CeFAS) Universitas Respati Indonesia Prof. Tri Budi W Rahardjo, Board of Advisors PT Blue Bird Tbk. dan Koordinator Bluebird Peduli Noni Purnomo, dan Wakil Direktur Utama Sigit Djokosoetono berbincang saat mencoba Lifecare Taxi di Jakarta, Kamis (25/4/2024). - Bisnis/Himawan L Nugraha
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. Adrianto Djokosoetono (dari kiri), Guru Besar Gerontologi dan Penasihat Centre for Family and Ageing Studies (CeFAS) Universitas Respati Indonesia Prof. Tri Budi W Rahardjo, Board of Advisors PT Blue Bird Tbk. dan Koordinator Bluebird Peduli Noni Purnomo, dan Wakil Direktur Utama Sigit Djokosoetono berbincang saat mencoba Lifecare Taxi di Jakarta, Kamis (25/4/2024). - Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) memproyeksikan permintaan layanan transportasi darat meningkat pesat saat momen Ramadan serta Lebaran 2025. BIRD pun menyiapkan strategi guna meraup berkah pada momen tersebut.

Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan permintaan layanan transportasi darat saat momen Ramadan dan Lebaran diproyeksikan mengalami peningkatan signifikan seiring dengan tingginya mobilitas masyarakat, baik untuk perjalanan mudik maupun aktivitas selama ramadan seperti momen silaturahmi.

BIRD kemudian ancang-ancang strategi dalam memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat. "Kami menghadirkan aksesibilitas yang luas, kemudahan transaksi, serta berbagai solusi transportasi, mulai dari layanan taksi, rental kendaraan, sewa bus, hingga shuttle dan bus AKAP [antar kota antar provinsi]," ujar Andre, sapaan akrab Direktur Utama Blue Bird itu kepada Bisnis pada Senin (24/2/2025).

Khusus momentum mudik tahun ini, BIRD berupaya memastikan layanan tetap berjalan optimal di seluruh kota operasional, termasuk dalam mendukung program mudik dengan tetap mengedepankan standar nyaman Indonesia.

Andre menjelaskan bahwa bagi pelanggan yang membutuhkan last-mile connectivity dari bandara ke berbagai destinasi, Bluebird menyediakan layanan Goldenbird dan Cititrans. Di beberapa kota, layanan taksi Bluebird juga tersedia dalam sistem hourly services.

Selain itu, BIRD memberikan perhatian kepada pengemudi dan karyawan dengan memfasilitasi kebutuhan mudiknya.

Sejauh ini, kinerja cuan BIRD tercatat moncer. Berdasarkan laporan keuangannya, BIRD membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp436,3 miliar per kuartal III/2024, naik 21,06% secara tahunan (year on year/yoy).

Kenaikan laba BIRD seiring dengan pendapatan yang melaju 13,45% yoy menjadi jadi Rp3,66 triliun.

Pertumbuhan pendapatan BIRD sejalan dengan peningkatan kinerja di seluruh segmen bisnis. Layanan taksi misalnya mencatatkan pertumbuhan 11% yoy. Sementara itu segmen rental, shuttle, dan layanan lainnya meningkat 20,7% yoy.

Namun, kinerja saham BIRD masih lesu pada tahun ini. Tercatat, harga saham BIRD melemah 5,59% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025 sampai perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (26/2/2025) di level Rp1.520 per lembar.

Sebelumnya, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan momentum Ramadan dan lebaran diperkirakan menjadi katalis positif bagi emiten transportasi seperti BIRD. "Hal ini didorong oleh lonjakan permintaan perjalanan darat, laut, dan udara," katanya kepada Bisnis pada pekan lalu (19/2/2025).

Selain momen ramadan dan lebaran, pada keseluruhan tahun ini ia memproyeksikan sektor transportasi akan mendapat dorongan dari perbaikan daya beli dan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

"Prospeknya tetap positif sepanjang 2025, terutama jika pertumbuhan konsumsi domestik dan mobilitas masyarakat terus meningkat," tutur Miftahul.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper