Blue Bird (BIRD) Beri Bisikan Tebar Dividen Tahun Ini

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penyedia taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) sempat memberi bocoran terkait potensi pembagian dividen bagi pemegang saham seiring pendapatan perseroan yang bergeliat di sepanjang 2024. 

Direktur Utama Blue Bird Andrianto Djokosoetono mengatakan pendapatan perseroan tumbuh double digit selama tahun lalu dibandingkan dengan tahun 2023. Namun, dia belum bisa memerinci kinerja taksi biru ini karena Laporan Keuangan belum dipublikasi. 

“[Pendapatan] lebih besar dari sebelumnya, [naik] double digit. [Rilis laporan keuangan] 31 Maret,” kata Andre sapaan akrabnya, pekan lalu. 

Selain kenaikan kinerja keuangan, Andre juga menyinggung soal potensi pembagian dividen tahun buku 2024. Andre mengatakan, pihaknya setidaknya akan berupaya mempertahankan nilai dividen yang sama dibandingkan tahun lalu. 

“Pastilah [ada pembagian dividen], kita coba apa yang selalu kita lakukan kita pertahankan atau lebih baik,” katanya. 

Sebagai gambaran, emiten taksi BIRD ini mencatatkan peningkatan kinerja sepanjang 2023. Laba bersih perusahaan dari keluarga suami artis Nikita Willy itu naik menjadi Rp452,9 miliar pada 2023. Pendapatan BIRD meningkat 23,19% dari Rp3,59 triliun pada 2022, menjadi Rp4,42 triliun pada 2023. 

Sementara itu, untuk dividen tahun buku 2023, BIRD membagikan dividen setara dengan 50,27% dari laba bersih yaitu sebesar Rp228 miliar atau Rp 91 per saham.

Kinerja keuangan emiten pengelola taksi Blue Bird ini memang telah bertumbuh, setidaknya sampai kuartal III/2024. BIRD membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp436,3 miliar per kuartal III/2024, naik 21,06% secara tahunan (year on year/yoy).

Kenaikan laba BIRD seiring dengan pendapatan yang melaju 13,45% yoy menjadi jadi Rp3,66 triliun.

Namun, harga saham BIRD pada tahun lalu lesu. Tercatat, harga saham BIRD turun 5,72% sepanjang 2024 ke level Rp1.610 pada penutupan perdagangan akhir 2024.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.