Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sektor migas PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk. (BESS) masuk daftar saham dalam pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat adanya peningkatan harga saham yang diluar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono melalui pengumuman Peng-UMA-00050/BEI.WAS/02-2025 menyebut pihak Bursa memantau saham BESS lantaran adanya kenaikan harga saham yang tidak wajar. Meski demikian, pengumuman ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan Pasar Modal.
“Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham BESS yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity,” ujar Yulianto dalam keterangan resmi, Selasa (18/2/2025).
Dia mengatakan Bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham BESS. Selain itu, dia menghimbau para investor untuk memperhatikan jawaban manajemen atas permintaan konfirmasi Bursa.
Investor juga diminta untuk mencermati kinerja dan keterbukaan informasi BESS. Kemudian diharapkan agar investor mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila BESS belum mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Investor juga dihimbau agar mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan keputusan investasi.
Baca Juga
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham BESS tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” lanjutnya.
Berdasarkan data BEI, pada perdagangan Senin (17/2/2025), saham BESS terpantau naik 7,72% atau 38 poin ke level Rp530 per saham. Dalam sebulan terakhir saham BESS telah melambung 26,19%, sementara sepanjang tahun berjalan 2025 saham BESS telah terbang 52,30%.
Sebagai informasi, otoritas Bursa juga sebelumnya telah mengumumkan Unusual Market Activity (UMA) pada tanggal 14 Oktober 2024 atas perdagangan saham BESS.
______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.