Bisnis.com, JAKARTA - PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) melanjutkan ekspansi bisnisnya dengan membuka dua cold storage baru di wilayah Indonesia Timur, tepatnya di Kota Ternate dan Jayapura.
Corporate Secretary BUAH, Syanne, mengatakan bahwa dengan pembukaan dua cabang baru ini, perseroan menambah kapasitas total cold storage sebesar 500 ton. Cabang di Kota Ternate memiliki kapasitas gudang 200 ton, sedangkan di Jayapura berkapasitas 300 ton.
Dengan demikian, Syanne menuturkan bahwa total kapasitas cold storage BUAH mencapai 8.305 ton per 2025, meningkat dari 7.805 ton pada tahun sebelumnya.
"Permintaan pasar terhadap produk buah-buahan terus meningkat, sehingga pembukaan cabang di Ternate dan Jayapura menjadi langkah yang tepat untuk menguatkan rantai distribusi kami di kawasan tersebut," kata Syanne dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2025).
Menurutnya, langkah ini tidak hanya memperkuat posisi BUAH di pasar buah segar, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Pembukaan cabang-cabang baru diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Timur.
Selain itu, dengan bertambahnya kapasitas penyimpanan, Syanne menuturkan bahwa BUAH juga dapat mengoptimalkan distribusi produk, menjangkau konsumen lebih luas, serta menjaga kesegaran buah yang didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga
"Kami juga telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memastikan cabang-cabang baru ini dapat beroperasi secara maksimal dan mendukung kinerja positif di tahun 2025," ujarnya.
Dengan bertambahnya dua cabang tersebut, BUAH kini memiliki total 18 cabang di seluruh Indonesia untuk tahun 2025, meningkat dari 16 cabang pada tahun 2024.
Di lantai Bursa, saham BUAH ditutup menguat sebesar 0,27% menuju level Rp1.840 per saham pada Senin (17/2/2025). Banderol itu mencerminkan pelemahan sebesar 8% dalam satu bulan terakhir.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.