Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berisiko Lanjutkan Tren Bearish, Cek Saham MBMA, LSIP hingga AMRT

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko melanjutkan tren bearish usai mengalami fluktuasi di kisaran level 6.550 pada perdagangan sebelumnya.
Investor mengamati layar informasi harga saham di Jakarta, Selasa (28/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati layar informasi harga saham di Jakarta, Selasa (28/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko melanjutkan tren bearish usai mengalami fluktuasi di kisaran level 6.550 pada perdagangan sebelumnya, yang menjadi titik pivot berdasarkan pergerakan indeks sejak 2021.  

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memandang jika IHSG menembus level ke bawah 6.550, ada indikasi kehilangan momentum dan melanjutkan tren bearish. Pelaku pasar diimbau untuk mewaspadai level psikologis 6.500. 

“Untuk saat ini, waspadai level psikologis 6.500 sebelum support level berikutnya di 6.400,” ujarnya dalam publikasi riset harian, Rabu (12/2/2025). 

Dia menuturkan kekecewaan pasar dipicu oleh realisasi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia yang berada di angka 127,2 pada Januari 2025. Angka ini lebih rendah dari perkiraan 128 serta turun dari posisi Desember 2024 yang berada di 127,7. 

Padahal, IKK diharapkan menjadi faktor penopang untuk mengurangi tekanan jual di pasar modal. Sebelumnya, optimisme pasar cukup tinggi terhadap IKK Januari 2025, didorong oleh berbagai stimulus fiskal dan moneter yang dikeluarkan di awal tahun.

Dari sisi eksternal, Valdy menyatakan pelaku pasar tengah mengantisipasi data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diprediksi bertahan di level 2,9% pada Januari 2025. 

Laju penurunan inflasi dikhawatirkan melambat akibat potensi perang dagang yang dipicu tarif impor AS. Hal ini diperkuat oleh sikap hawkish The Federal Reserve, yang ditegaskan dalam pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada 10-11 Februari 2025.

Pada perdagangan hari ini, beberapa saham pilihan yang direkomendasikan Phintraco adalah AUTO, MBMA, LSIP, AMRT, dan ACES. 

Untuk MBMA, strategi buy on support dapat diterapkan, mengingat adanya peluang intraday rebound setelah pengujian support kritis di level 370. Potensi rebound semakin kuat dengan munculnya golden cross pada indikator MACD.  

“Konfirmasi rebound akan terjadi jika harga mampu menembus MA20 di level 400, dengan rentang entry 380-386, stop-loss di bawah 370, dan target Rp408,” kata Valdy.

Sementara itu, LSIP mendapatkan rekomendasi trading buy setelah mengalami retrace pasca uji MA200 di level 965. Sinyal awal rebound dapat terkonfirmasi jika harga berhasil menembus MA20 di Rp1.015 per saham.

Golden cross pada indikator Stochastic RSI turut mendukung indikasi ini. Rentang entry direkomendasikan di atas Rp985, dengan stop-loss di bawah Rp960, serta target harga di kisaran Rp1.035 hingga Rp1.050 per saham. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper