Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten-emiten yang memiliki lini bisnis emas kompak menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (11/1/2025), tersulut oleh kenaikan harga emas hingga menyentuh rekor baru di pasar global.
Merujuk data Bloomberg, harga emas di pasar komoditas global mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada hari ini. Penguatan emas didorong oleh arus modal ke aset safe haven setelah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump serta risiko meningkatkan kekhawatiran inflasi serta perlambatan ekonomi global.
Pada Selasa (11/2/2025) hingga pukul 09.30 WIB, harga emas di pasar spot menguat 1,09% ke US$2.939,86 per troy ounces. Sementara itu, emas Comex menguat 1,14% ke US$2.967,9 per troy ounces.
Sentimen harga emas global berimbas positif terhadap pergerakan harga saham emiten-emiten yang memiliki portofolio bisnis emas. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dihimpun Bisnis, saham enam emiten yang memiliki lini bisnis emas kompak menguat di pasar saham.
Di antara enam emiten tersebut, saham PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menguat paling tinggi 4,91% ke level Rp470 pada pagi ini. Di belakang HRTA, saham emiten emas Grup Bakrie dan Grup Salim PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menguat 4,42% ke posisi Rp378.
Selain itu, saham PT Archi IndonesiaTbk. (ARCI) naik 2,29% ke level Rp268 pada awal perdagangan hari ini.
Selanjutnya, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) terapresiasi 1,68% ke posisi Rp1.515 per saham, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 1,81% ke posisi Rp1.410 dan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 1,05% ke posisi Rp7.200 per saham.
Sebelumnya, analis KB Valbury Sekuritas Laurencia Hiemas dalam dokumen risetnya menyematkan rating beli saham ANTM dengan target harga saham Rp2.100.
Laurencia menjelaskan prospek ANTM tahun ini didorong inisiatif strategis di berbagai segmen utama. Di segmen emas, misalnya, ANTM mengantongi perjanjian offtake baru dengan Freeport hingga 30 ton per tahun. Perjanjian itu otomatis membebaskan tarif impor, mengoptimalkan modal kerja, dan memastikan pasokan yang stabil.
Selain itu, ANTM memperluas jaringan ritel emas untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di tengah ketidakpastian pasar.
Sementara itu, KB Valbury Sekuritas menginisiasi ulang ulasan terhadap saham BRMS dengan memberikan rekomendasi beli. Adapun, target harga berada di Rp560 dalam 12 bulan ke depan.
“BRMS bersiap untuk mencapai pertumbuhan yang luar biasa seiring dengan kenaikan produksi dan tren harga emas yang positif,” tulis Analis KB Valbury Sekuritas Laurencia Hiemas dalam riset yang dikutip, Selasa (17/12/2024).
Kinerja Saham Emiten Emas pada Selasa (11/2/2025) hingga 09.30 WIB
Kode Saham |
Harga Saham (Rp) |
Kinerja Saham 1 Hari |
ANTM |
1.410 |
1,81% |
BRMS |
378 |
4,42% |
AMMN |
7.200 |
1,05% |
MDKA |
1.515 |
1,68% |
HRTA |
470 |
4,91% |
ARCI |
268 |
2,29% |