Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang emas mendapat sokongan katalis positif dari penguatan harga komoditas logam mulia di pasar spot awal tahun ini. Penguatan harga emas belakangan ini turut mengerek average selling price (ASP) produk perseroan.
Vice President of Corporate Communications PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) Kartika Octaviana mengatakan kenaikan harga emas bakal tercermin pada kinerja operasi dan keuangan perseroan nantinya.
“Kami menyambut positif dinamika pasar global terkait emas yang tentunya akan terefleksikan dalam hasil kinerja kami nantinya,” kata Kartika saat dihubungi, Kamis (6/2/2025).
Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (6/2/2025) pukul 12.20 WIB, harga emas untuk kontrak April 2025 di bursa berjangka atau Comex terkoreksi 0,17% atau 4,90 poin ke level US$2.888,90 per troy ounce.
Sementara itu, harga emas spot menguat 0,09% atau 2,53 poin ke level US$2.869,77 per troy ounce.
Seperti diketahui, AMMN tahun ini telah memasuki masa transisi tambang dari Fase 7 ke Fase 8 tambang Batu Hijau. Masa transisi ini ditandai dengan tambang terbuka atau cycle open-pit untuk tembaga. Biasanya, awal fase identik dengan low grade dan medium grade ore sebelum memasuki high grade ore.
“Perubahan harga emas tidak memengaruhi strategi produksi perseroan karena kami terus memproduksi seoptimal mungkin sesuai dengan rencana penambangan berdasarkan kajian geologi tambang yang komprehensif,” kata dia.
AMMN menargetkan produksi tembaga sebanyak 228 juta pon untuk tahun ini, disusul dengan produksi emas sebanyak 90.000 ounces.
Sementara itu, emiten tambang grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan tambahan produksi emas dari tambang PT Sumbawa Jutaraya (SJR), Sumbawa, tahun ini.
“Proyeksi penjualan emas tahun ini 240.000 ounces tahun ini,” kata Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis saat dihubungi, Kamis (6/2/2025).
Hanya saja, Sara belum banyak berkomentar soal realisasi penjualan sepanjang 2024. Dia menuturkan laporan keuangan tahun 2024 bakal dikeluarkan akhir bulan ini.
“Tunggu laporan final menjelang akhir bulan ini,” kata dia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
