Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham RI Awal 2025 Masih Bukukan Net Sell Asing, BBCA Paling Banyak Dilego

Pasar saham Indonesia masih mencatatkan net sell asing sepanjang Januari 2025, dengan BBCA menjadi paling banyak dilego.
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mengamati pergerakan harga saham pada salah satu platform di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham Indonesia masih mencatatkan nilai jual bersih atau net sell asing sepanjang Januari 2025. Adapun, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi paling banyak dilego asing dalam sebulan perdagangan terakhir.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar saham Indonesia berhasil mencatatkan nilai beli bersih atau net buy asing pada perdagangan akhir bulan ini, Jumat (31/1/2025) sebesar Rp297,39 miliar. Namun, pasar saham Indonesia masih mencatatkan net sell asing sebesar Rp3,7 triliun sepanjang bulan ini.

Terdapat sejumlah saham yang mencatatkan nilai net sell asing tertinggi sepanjang bulan ini. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya mencatatkan net sell asing sebesar Rp2,87 triliun sepanjang Januari 2025.

Catatan net sell asing BBCA yang tinggi diraup pada pekan lalu. BBCA mencatatkan net sell asing yang deras Rp2,27 triliun dalam perdagangan sepekan periode 20 Januari 2025 sampai 24 Januari 2025. Meskipun, pada perdagangan hari ini, saham BBCA banyak dibeli asing dengan catatan net buy asing sebesar Rp162,24 miliar.

Selain saham BBCA, terdapat sejumlah saham lainnya yang mencatatkan net sell asing tinggi. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) misalnya mencatatkan net sell asing Rp766 miliar dalam sebulan.

Lalu, saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) mencatatkan net sell asing Rp566 miliar serta saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) mencatatkan net sell asing Rp478 miliar dalam sebulan.

Seiring dengan catatan net sell asing sebulan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) pun melemah 0,75% dalam sebulan ditutup di level 7.109,2 pada perdagangan hari ini, Jumat (31/1/2025).

Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai ke depan pergerakan pasar saham Indonesia akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Dari luar negeri, fokus pasar misalnya tertuju pada rilis data tenaga kerja AS, dengan non-farm payrolls per Januari 2025 diproyeksi turun. 

"Jika terealisasi, hal ini dapat menjadi sinyal perlambatan ekonomi yang berpotensi memengaruhi kebijakan moneter The Fed," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas pada Jumat (31/1/2025).

Dari dalam negeri, pasar menantikan rilis data inflasi periode Januari 2025 yang diperkirakan akan tumbuh menjadi ke 1,7% yoy dari 1,57% yoy. Di sisi lain, PMI manufaktur diperkirakan akan tetap di zona ekspansif atau berada pada level 51,6 dari 51,2 yang menandakan aktivitas industri masih tumbuh meski di tengah dinamika ekonomi global.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper