Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham mengalami penguatan dan pelemahan signifikan selama periode 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Lalu, apa saja saham-saham tercuan dan terboncos tersebut?
Melansir Terminal Bloomberg, saham dengan kenaikan tertinggi selama periode 100 hari kerja Prabowo adalah saham PT Daaz Bara Lestari Tbk. (DAAZ). Saham DAAZ tercatat menguat 627,27% selama periode 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto.
Saham DAAZ pada penutupan perdagangan Jumat (24/1/2025) parkir pada level Rp6.400 per saham. Saham DAAZ merupakan salah satu saham pendatang baru di Bursa, yang melantai pada tanggal 11 November 2024 dengan harga perdana Rp880 per saham.
Saham selanjutnya yang juga menjadi saham tercuan adalah saham sektor minyak dan gas afiliasi Hapsoro Sukmonohadi, PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU). Saham RATU telah menguat 521,74% dan berada pada level Rp7.150 per saham.
Sama seperti DAAZ, saham RATU juga merupakan saham pendatang baru di lantai Bursa. Saham RATU melantai di Bursa pada tanggal 8 Januari 2025, dengan harga penawaran perdana sebesar Rp1.150 per saham.
Selanjutnya adalah saham CNKO yang naik 416,6% ke level Rp31, lalu JSPT yang meningkat 385,16% ke level Rp21.250, dan saham RONY yang meningkat 353,75% ke level Rp1.815 per saham.
Baca Juga
Sementara itu, berbeda dengan saham-saham di atas, beberapa saham mengalami pelemahan signifikan selama periode 100 hari Prabowo. Saham dengan penurunan terbesar selama 100 hari adalah saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk. (BDKR).
Saham BDKR melemah 81,21% ke level Rp186 per saham selama 100 hari terakhir.
Selanjutnya adalah saham pendatang baru PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC). Saham BRRC terjun 70% ke level Rp63 per saham. BRRC diketahui melakukan pencatatan perdana di BEI pada 9 Januari 2025, dengan harga perdana Rp210 per saham.
Saham lainnya yang juga melemah cukup dalam adalah SAPX yang turun 65,83% ke level Rp1.125, IBFN yang turun 63,83% ke level Rp17 per saham, dan saham VISI yang terjun 61,08% ke level Rp130 per saham.
Sementara itu, beberapa saham yang terafiliasi dengan keluarga presiden maupun wakil presiden mengalami pergerakan yang bervariasi.
Saham WIFI misalnya yang diakuisisi perusahaan milik adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengalami kenaikan siginifikan dari Rp422 per saham pada 21 Oktober 2024, ke level Rp980 per saham.
Di sisi lain, saham PMMP milik adik wakil presiden Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep mengalami penurunan signifikan dari level Rp168 per saham pada 21 Oktober 2024, ke level Rp70 pada penutupan perdagangan Jumat (24/1/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.