Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Anjlok Tertekan Aksi Jual dan AI China

Harga emas melemah setelah investor mulai melepas posisi emas mereka, didorong oleh naiknya popularitas DeepSeek, startup kecerdasan buatan (AI) asal China.
Emas batangan 1 kilogram. / Bloomberg-Christopher Pike
Emas batangan 1 kilogram. / Bloomberg-Christopher Pike

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas tergelincir lebih dari 1% pada Senin (27/1/2025)  menyusul aksi jual besar-besaran di pasar global.

Penurunan ini terjadi setelah investor mulai melepas posisi emas mereka, didorong oleh meningkatnya popularitas DeepSeek, startup kecerdasan buatan (AI) asal China, yang memicu pergeseran aliran dana di pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (28/1), harga emas berjangka Comex melemah 1,44% ke US$2.766,20 per troy ounce pada pukul 05.00 WIB, setelah ditutup melemah 1,5% ke level $2.738,40 pada perdagangan Senin.

Gejolak di pasar ekuitas global mendorong aksi penghindaran risiko, dengan imbal hasil obligasi AS jatuh ke posisi terendah tiga minggu dan indeks dolar menyentuh level terendah sejak 18 Desember.

Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek mengatakan adanya tekanan likuiditas. Hal ini bukan hanya karena dampak suku bunga atau nilai tukar, melainkan lebih pada dinamika pasar ekuitas secara keseluruhan.

"Dalam beberapa kasus, pelaku pasar mungkin terpaksa mencairkan likuiditas mereka. Saham-saham yang digunakan sebagai jaminan atau leverage mungkin mengalami pergerakan signifikan, sehingga emas dijual bersama aset-aset berisiko lainnya," jelasnya.

Aksi jual ini terjadi menjelang pertemuan pertama Federal Reserve tahun ini, di mana pasar memperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga acuannya.

Namun, fokus utama investor tertuju pada petunjuk terkait arah kebijakan di masa depan, terutama karena Presiden Donald Trump memulai periode kedua pemerintahannya, dengan kebijakan tarif yang diperkirakan akan memicu tekanan inflasi.

Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior di Zaner Metals Peter Grant mengatakan permintaan terhadap emas sebagai aset aman tetap kuat dan akan terus menjadi pendukung harga.

“ Ketidakpastian terkait kebijakan Trump kemungkinan besar akan membawa harga emas ke level tertinggi sepanjang masa," ungkap Grant.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper