Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (24/1/2025), ditopang penguatan saham BBCA, BBRI, hingga CBDK.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 7.255. IHSG sempat bergerak di rentang 7.246-7.261 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 172 saham menguat, 124 saham melemah, dan 659 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau naik menjadi Rp12.571 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau naik 0,26% ke level Rp9.625 hari ini. Begitu juga dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang menguat 0,47% ke level Rp4.320 hari ini.
Saham lain yang menguat adalah CBDK naik 6,29% ke level Rp8.025, BMRI naik 1,21% ke level Rp6.250, dan TPIA menguat 2,13% ke level Rp7.200.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan dari dalam negeri, pasar mengantisipasi data realisasi investasi, termasuk Foreign Direct Investment (FDI) di kuartal IV/2024.
Baca Juga
"Pasar mengantisipasi realisasi investasi di 100 hari pertama kepemimpinan Prabowo-Gibran," kata Valdy, Jumat (24/1/2025).
Dari eksternal, Bank of Japan (BoJ) diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 0,50% pada hari ini (24/1/2025). Kondisi ini berpotensi memicu aksi jual pada obligasi AS, mengingat investor Jepang merupakan salah satu pemilik terbesar obligasi AS.
Salah satu dampaknya adalah potensi pelemahan dolar Indeks, sehingga berpotensi memicu penguatan rupiah secara tidak langsung.
Selain itu, dari AS, Presiden AS Donald Trump dalam World Economic Forum menuturkan dirinya akan mendorong the Fed untuk segera memangkas suku bunga acuan. Terkait hal itu, Trump meminta Arab Saudi untuk menurunkan harga minyak.
Sentimen juga datang dari kenaikan US Initial jobless claims ke 223.000 di pekan lalu dari 217.000 di pekan sebelumnya dinilai turut memperkuat peluang pemangkasan suku bunga acuan the Fed.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.