Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT), PT Algaepark Indonesia Mandiri (AIM) menargetkan penjualan 50 unit produk teknologi, Treealgae pada 2025.
Direktur Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) Is Heriyanto menjelaskan bahwa Treealgae merupakan alat yang mampu mengurangi emisi karbon dan memurnikan udara dengan memanfaatkan teknologi berbasis mikroalga yang berkelanjutan.
"Satu unit Treealgae dengan kapasitas 200 liter mikroalga mampu menyerap karbon hingga 336 kg emisi karbondioksida (CO2) per tahun atau setara 15 pohon rimbun," katanya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Dia menargetkan sebanyak 50 unit produk Treealgae akan terjual pada 2025 dan akan terus meningkat setiap tahunnya.
"Targetnya tahun 2025 ini terjual 50 unit, dengan kisaran harga Rp150-180 juta per unitnya, sehingga nanti akan memberi kontribusi omset dan profit terhadap induk karena terjadi konsolidasi laporan keuangan," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa penawaran dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang berada di Jakarta maupun ke luar pulau Jawa, seperti Kalimatan.
Baca Juga
Is Heriyanto mengatakan bahwa pemesanan produk Treealgae tersebut dilakukan dengan sistem pre-order atau harus memesan terlebih dahulu untuk mendapatkan produk tersebut.
Dia menjelaskan bahwa sampai saat ini sudah ada perusahaan yang menunjukan minat untuk menggunakan produk Treealgae tersebut yakni sudah dipesan sebanyak 10 unit, meski dia tidak merinci perusahaan tersebut.
"Sudah [deal] kami sudah mulai buat proyeknya sampai 10 unit. Masih kami kerjakan dengan beberapa perusahaan yang kemarin minta lebih detail," ucapnya.
Seperti diketahui, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) melalui anak usahanya PT Algaepark Indonesia Mandiri (AIM) telah memperoleh sertifikat hak cipta atau paten pada 22 Januari 2025 dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk produk teknologi yang bernama Treealgae.
Coprorate Secretary OBAT Toufin Noor Prambudi mengatakan bahwa paten tersebut berpotensi meningkatan pendapatan perseroan secara signifikan.
"Temuan ini menjadi terobosan yang dinantikan oleh banyak industri penghasil emisi karbon agar mereka dapat mengupayakan penurunan emisi karbon sesegera mungkin," tambahnya.
Sementara itu, Is Heriyanto mengatakan bahwa PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) mencatat pendapatan sebesar Rp100 miliar dengan laba bersih melampaui Rp 30 miliar pada 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.