Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emisi Obligasi Korporasi Capai Rp7,5 Triliun, Masih Ada 11 di Pipeline BEI

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, terdapat rencana penerbitan 11 obligasi dan sukuk korporasi dalam pipeline per 17 Januari 2025.
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (8/1/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (8/1/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia mencatat total emisi obligasi dan sukuk korporasi sudah mencapai Rp7,5 triliun hingga akhir pekan ini. 

Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan jumlah itu terdiri atas penerbitan enam emisi obligasi dan sukuk dari lima emiten. 

Terbaru, BEI mencatat Obligasi Berkelanjutan V MNC Kapital Indonesia Tahap I Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) pada Senin (13/1/2025). Obligasi itu senilai Rp500 miliar dan mendapat rating idBBB+ (Triple B plus) dari Pefindo. 

Pada perkembangan lain, Anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Medco Power Indonesia menawarkan sukuk wakalah berkelanjutan I Medco Power Indonesia Tahap IV Tahun 2025 dengan total dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,15 triliun. 

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis Jumat (17/1/2025), sukuk wakalah ini ditawarkan Medco Power Indonesia dengan nilai 100% dari nilai modal investasi. Sukuk wakalah yang ditawarkan sebesar Rp968,83 miliar dijamin secara kesanggupan penuh, terdiri atas tiga seri. Adapun, sisa dari jumlah dana modal investasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp181,17 miliar bakal dijamin secara kesanggupan terbaik. 

Manajemen PT Medco Power Indonesia menerangkan dana yang diperoleh dari hasil emisi sukuk wakalah itu akan digunakan untuk pelunasan obligasi jatuh tempo. 

Pada kuartal I/2025, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat obligasi korporasi senilai total Rp30,68 triliun akan jatuh tempo yang terdiri atas 41 seri obligasi korporasi. 

Dari sisi penerbit, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk. (SMF) menjadi issuer dengan nilai obligasi korporasi jatuh tempo paling besar sepanjang Januari-Maret 2025, yakni Rp3,83 triliun. Jumlah itu terdiri atas dua seri obligasi.

Pertama, Obligasi Berkelanjutan V Sarana Multigriya Finansial Tahap III Tahun 2020 Seri B senilai Rp2,54 triliun yang jatuh tempo pada 18 Februari 2025. Kedua, Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap III Tahun 2024 Seri A senilai Rp1,29 triliun yang jatuh tempo pada 16 Februari 2025. 

Selain SMF, nilai obligasi jatuh tempo jumbo pada kuartal I/2025 juga dimiliki PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dengan total Rp3,2 triliun. Dua seri obligasi TBIG yang segera jatuh tempo ialah Obligasi Berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure Tahap III Tahun 2024 senilai Rp2,7 triliun pada 16 Februari 2025 dan Obligasi Berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure Tahap III Tahun 2022 Seri B senilai Rp500 miliar pada 2 Maret 2025.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, terdapat rencana penerbitan 11 obligasi dan sukuk korporasi dalam pipeline per 17 Januari 2025. Rencana itu disampaikan oleh sembilan calon penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS). 

Berdasarkan sektornya, pipeline emisi obligasi korporasi berasal dari 3 perusahaan sektor energi, 3 perusahaan sektor finansial, 2 perusahaan sektor industri dasar, dan 1 perusahaan sektor consumer non-cyclicals.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper