Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka turun tipis pada perdagangan hari ini, Jumat (17/1/2025), setelah rebound pada 2 hari sebelumnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 5 poin atau 0,07% ke posisi 7.102,52 pada pembukaan perdagangan Jumat (17/1/2025). IHSG bermanuver di rentang 7.100-7.127.
Pada perdagangan kemarin, Kamis (16/1/2025), IHSG menguat 0,39% atau 27,96 poin ke level 7.107,52.
Pada hari ini, pelemahan IHSG dibebani oleh koreksi harga saham emiten bank jumbo, seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) -0,48% ke level Rp4.140, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) -1,7% ke level Rp5.775, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,26% ke level Rp9.725, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun 1,78% ke level Rp4.420 per saham.
Di sisi lain, saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) menguat 10,89% ke level Rp9.675 dan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) melonjak 24,71% ke posisi Rp5.400 per saham. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga terpantau menguat tipis 1,54% ke level Rp2.630.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG pada perdagangan kemarin mulai memasuki resistance area di level 7.100-7.130. Secara teknikal, pola spinning top dari pergerakan IHSG kemarin mengindikasikan potensi pullback dari resistance area tersebut.
"IHSG hari ini, diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 7.075-7.130," kata Valdy dalam risetnya pada Jumat (17/1/2025).
Adapun, pada perdagangan hari ini, pasar mengantisipasi serangkatan data ekonomi China. Salah satu yang diantisipasi adalah data pertumbuhan ekonomi China, dengan perkiraan berada di level 5% secara tahunan (year on year/YoY) untuk kuartal IV/2024 dan 4,6% YoY untuk kuartal III/2024.
Realisasi pertumbuhan ekonomi China itu akan memperkuat indikator-indikator ekonomi lain yang sudah terlebih dahulu menunjukan indikasi perbaikan konsumsi China pada 2024.
"Dari dalam negeri, pelaku pasar masih dipicu euforia dari pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam RDG [Rapat Dewan Gubernur] BI pada pekan ini," tulis Valdy.
Akan tetapi, nilai tukar rupiah kembali bergerak ke atas Rp16.300 per dolar AS. Kondisi tersebut dinilai berpotensi memicu koreksi pada saham-saham bank yang menjadi movers dalam dua hari terakhir.
IHSG pada perdagangan hari ini pun diproyeksikan akan berada di level resistance 7.130, pivot 7.075, dan support 7.000.
Untuk perdagangan hari ini, saham-saham pilihan yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas meliputi PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), PT Barito Pasifik Tbk. (BRPT), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), dan PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA).
Tim Analis MNC Sekuritas mengatakan penguatan IHSG sudah mencapai target minimal dan tertahan resistance 7.197. Diperkirakan, penguatan IHSG ini merupakan bagian awal dari wave [c] dari wave B pada skenario hitam, maka masih terdapat peluang IHSG menguat menguji 7.222-7.323.
"Namun, apabila IHSG terkoreksi agresif menembus 6.931, maka diperkirakan IHSG akan menguji 6.742-6.835 untuk membentuk wave [c] dari wave Y," seperti dikutip dalam riset, Jumat (17/1/2025).
IHSG diproyeksikan bergerak pada rentang support 6.931, 6.843 dan resistance 7.197, 7.341 pada hari ini.
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi agar investor mempertimbangkan opsi buy on weakness untuk saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk. (INKP), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.