Bisnis.com, JAKARTA — Kreditur PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) memiliki respons yang berbeda menanggapi penggabungan usaha atau merger yang akan dilakukan kedua perusahaan.
Manajemen XL Axiata dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan sampai berakhirnya periode pengajuan keberatan oleh kreditur, atau 14 hari sejak tanggal pengumuman rancangan penggabungan usaha tanggal 11 Desember 2024, yang jatuh pada 25 Desember 2024, EXCL telah menerima satu surat keberatan dari salah satu vendor perseroan.
"Sehubungan dengan hal tersebut, perseroan telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan vendor terkait agar dapat bekerja sama untuk menyelesaikan keberatan yang diajukan tersebut," ucap manajemen EXCL, Jumat (17/1/2025).
Di sisi lain, respons yang berbeda didapatkan oleh FREN mengenai rencana merger ini. Sekretaris Perusahaan FREN James Wewengkang menuturkan tidak ada kreditur yang keberatan atas rencana merger ini dari kreditur perseroan.
"Dapat kami sampaikan hingga tanggal surat ini disampaikan, Perseroan tidak menerima surat keberatan apapun dari kreditur perseroan," ucap James, Jumat (17/1/2025).
James melanjutkan FREN dan PT Smart Telecom (ST) telah mengajukan permohonan persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan kepada kreditur-kreditur terkait pada tanggal 11 dan 17 Desember 2024.
Baca Juga
Demikian juga dengan EXCL yang telah mengajukan permohonan persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan kepada kreditur-kreditur terkait pada tanggal 13 Desember 2024.
Sampai dengan tanggal jawaban ini, kata James, FREN, ST dan EXCL masih berada dalam tahap diskusi dengan kreditur terkait untuk memperoleh persetujuan sehubungan dengan merger dan/atau perubahan pengendali pada perusahaan yang menerima penggabungan sebagaimana relevan.
Sebagai informasi, penyelesaian penggabungan usaha ini hanya bisa diselesaikan setelah memenuhi sejumlah persyaratan. Persyaratan tersebut termasuk tidak adanya kreditur EXCl, FREN, dan ST yang keberatan dengan merger dalam jangka waktu 14 hari sejak ringkasan rancangan penggabungan usaha diumumkan secara publik dalam surat kabar.
Adapun sejumlah kreditur yang diketahui membuat perjanjian pinjaman dengan EXCL adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), Bank of China, PT Bank Permata Tbk. (BNLI), Bank UOB Indonesia, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI).
Kemudian, ST menandatangani perjanjian-perjanjian pinjaman, termasuk perjanjian kredit sindikasi antara FREN dan ST sebagai penerima pinjaman dan BBCA dan PT Sarana Multi Infrastruktur sebagai pengatur utama penjamin emisi awal, BBCA sebagai agen fasilitas dan jaminan, BBCA, SMI, BNLI, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), PT Indonesia Infrastructure Finance, dan PT Bank Digital BCA sebagai pemberi jaminan.
Selain itu, terdapat juga pinjaman antara FREN dan Cisco System Capital Asia Pte. Ltd.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.