Bisnis.com, JAKARTA — PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memberi pinjaman dengan nilai maksimum US$435,28 juta atau sekitar Rp7,09 triliun (kurs Rp16.283 per dolar AS) kepada anak usahanya yaitu Medco Bell Pte. Ltd. Pinjaman ini menambah posisi piutang kendati tidak berdampak negatif pada kondisi keuangan MEDC.
Perjanjian pinjaman itu ditandatangani MEDC bersama dengan Medco Bell Pte. Ltd. pada 13 Januari 2025 lalu. Perjanjian berlaku hingga pinjaman dilunasi secara penuh sesuai permintaan perseroan.
“Adapun pinjaman ini akan digunakan oleh Medco Bell Pte. Ltd. untuk melakukan tender, pembiayaan kembali, dan/atau pembayaran utang Medco Bell,” kata Corporate Secretary MEDC Siendy K. Wisandana lewat keterbukaan informasi, Selasa (14/1/2025).
Siendy menuturkan transaksi ini menambah piutang perseroan namun tidak memiliki dampak terhadap kondisi keuangan MEDC.
Siendy beralasan Medco Bell Pte. Ltd. merupakan perusahaan anak yang dimiliki seluruhnya oleh MEDC sehingga tidak tercermin secara terpisah di dalam laporan keuangan konsolidasian.
“Lebih lanjut, tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum atau kelangsungan usaha perseroan,” tuturnya.
Sebelumnya, MEDC mencatat laba bersih sebesar US$273,27 juta atau sekitar Rp4,29 triliun (asumsi kurs Rp15.710 per dolar AS) sepanjang periode sembilan bulan 2024. Torehan itu naik 12,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya di level US$242,37 juta.
Adapun, kontribusi laba bersih dari PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) untuk MEDC sebesar US$129 juta atau sekitar Rp2,02 triliun, lebih tinggi dari pencatatan periode tahun sebelumnya di level US$116 juta.
Chief Executive Officer MEDC Roberto Lorato menilai positif kinerja keuangan dan operasional perseroan yang relatif solid sepanjang periode sembilan bulan tahun ini.
“Hal ini didorong oleh keberhasilan penyelesaian proyek-proyek utama di Suban, Meliwis, dan West Belut,” kata Roberto seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (1/11/2024).
Selanjutnya, pendapatan yang dihimpun Medco pada periode ini mencapai US$1,78 miliar atau naik 6,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, beban pokok pendapatan turut mengalami kenaikan ke level US$1,1 miliar dari pencatatan tahun sebelumnya di angka US$937,09 juta.
Dengan demikian, laba kotor yang dicatat Medco cenderung susut ke level US$679,61 juta, lebih rendah 7,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya di level US$732,71 juta.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.