Bisnis.com, JAKARTA – PT MD Entertainment Tbk. (FILM) melaporkan keterbukaan informasi terkait dengan aksi jual beli saham yang dilakukan oleh Morgan Stanley & Co. International Plc, entitas asal London, Inggris.
Corporate Secretary MD Entertainment Fadel Ramadhia menyampaikan bahwa Morgan Stanley telah melakukan transaksi jual saham FILM pada 24 Desember 2024.
Pada tanggal tersebut, Fadel menjelaskan Morgan Stanley telah melakukan aksi jual sebanyak 62.916.700 saham dengan harga rata-rata Rp1.916. Dengan demikian, perusahaan investasi asal Inggris tersebut meraup dana sebesar Rp75,24 miliar.
Namun, pada periode yang sama, Morgan Stanley kembali melakukan aksi beli saham FILM sebanyak 29.300 lembar saham dengan harga rata-rata Rp3.645 per saham. Artinya, Morgan Stanley merogoh kocek sekitar Rp106,79 juta dalam transaksi itu.
“Transaksi tersebut dilakukan dengan tujuan investasi,” ujar Fadel dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/1/2025).
Manajemen mencatat bahwa kepemilikan saham Morgan Stanley di saham FILM mencapai 1.391.075.400 saham atau setara dengan 14,05%. Namun, setelah transaksi, jumlah kepemilikannya susut menjadi 1.328.188.000 atau 13,41%.
Baca Juga
Sementara itu, melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas saham FILM masih digenggam oleh PT MD Global Investments dengan kepemilikan sebanyak 4.803.164.5858 saham atau setara 49,38% saham.
Posisi itu kemudian disusul oleh masyarakat yang memiliki 1.848.457.060 saham atau sebanyak 19% saham. Adapun, Manoj Dhamoo Punjabi menggenggam 1.664.362.615 lembar saham yang setara dengan 17,11% saham FILM.
Dalam perkembangan sebelumnya, FILM diketahui telah melakukan aksi korporasi berupa akuisisi 60,98% saham PT Net Visi Media Tbk. (NETV) pada Oktober 2024. Transaksi dilakukan dengan mengambil alih bagian atas saham baru NETV.
Direktur Utama MD Entertainment Manoj Punjabi meyakini langkah akuisisi tersebut akan membuat pangsa pasar perseroan di bidang penyiaran semakin luas.
Menurutnya, posisi MD Entertainment akan semakin kuat melalui inovasi, ekspansi bisnis, dan langkah-langkah strategis perseroan. Hal itu sekaligus mendukung peningkatan penjualan konten FILM di seluruh saluran distribusi televisi.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.