Bisnis.com, JAKARTA— Saham PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) mengalami kenaikan sebesar 25% setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (8/1/2025).
Hal tersebut berdasarkan data BEI pukul 09.00 WIB, di mana saham YOII naik ke level Rp125 per saham dari harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang ditetapkan di Rp100 per saham.
Dalam IPO, perusahaan mematok harga saham perdana sebesar Rp100. Artinya, perseroan berpotensi menerima dana segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp41,20 miliar.
Perusahaan menjadi perusahaan pertama yang melantai di BEI pada tahun ini. Pada hari yang sama dua perusahaan yakni PT Kentanix Supra International Tbk. (KSIX) dan PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) juga melakukan IPO.
Melalui penawaran umum saham YOII yang berlangsung sepanjang 31 Desember 2024 – 6 Januari 2025, saham sempat mengalami kelebihan permintaan saham atau oversubscribed sebanyak 18,35 kali dari target sebanyak 412.087.500 saham atau mewakili maksimal 12,03% dari jumlah seluruh modal ditempatkan.
Lebih lanjut, dana hasil IPO emiten yang bergerak dalam bidang asuransi umum konvensional tersebut akan dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja dalam rangka memperkuat struktur permodalan perseroan dengan perincian sebagai berikut. Sekitar 80% akan digunakan untuk biaya marketing untuk mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan Brand Awareness Perseroan.
Selain itu, sekitar 20% akan dipergunakan untuk pengembangan aplikasi yang mencakup Data Center, Web Hosting, System Security dan pengembangan sumber daya manusia dimana di dalamnya terdapat biaya perekrutan karyawan baru untuk Information Technology, Teknis, dan Operasional. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum perdana saham ini adalah PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Sebagai informasi, Asuransi Digital Bersama membukukan laba bersih sebesar Rp15,92 miliar per Juni 2024 atau naik dari periode yang sama pada 2023 sebesar Rp1,25 miliar. Adapun, total pendapatan underwriting YOII tercatat Rp142,20 miliar, tumbuh dari posisi yang sama di 2023 sebesar Rp16,11 miliar.
Adi Wibowo Adisaputro merupakan pemegang saham mayoritas YOII sebelum IPO dengan persentase kepemilikan sebesar 48,09%. Kemudian Djajus Adisaputro 31,01% saham, Dapen BPD Jateng 10,43%, Dapen BPD DKI sebesar 2,87%, Dapen Bank BJB sebesar 2,65%, Dapen Pegawai BPD Jatim sebesar 2,60%, Dwijawanti Widiatmadja sebesar 1,42%, Yayasan BPD Jateng sebesar 0,74% dan PT BPD Jateng mengempit 0,19%.