Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.088,26 pada Rabu (8/1/2025), ditopang penguatan saham BREN, AMMAN, hingga 3 emiten initial public offering (IPO).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,07% atau 4,98 poin ke posisi 7.088,26 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka di level 7.099,66 dan sempat bergerak menuju 7.111,92.
Tercatat, sebanyak 198 saham menguat, 179 saham turun, dan 573 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.385 triliun.
Kenaikan indeks komposit ditopang saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang tumbuh 3,49% ke level Rp17.800. Posisi itu diikuti saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 2,33% ke Rp2.630, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat 1,05% menuju Rp9.625.
Sementara itu, sebanyak 3 emiten yang mencatatkan sahamnya pada hari ini turut melonjak. Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU), misalnya, membukukan pertumbuhan sebesar 24,78% menuju level Rp1.435 per saham.
Selanjutnya saham PT Asuransi Digital Bersama Tbk. (YOII) melonjak 26% sesaat setelah pembukaan pasar menuju level Rp126 per saham. Adapun, saham PT Kentanix Supra International Tbk. (KSIX) naik 12,38% menuju level Rp510.
Baca Juga
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG memiliki peluang untuk mencatatkan teknikal rebound ke kisaran MA5 pada level 7.100-7.130 di perdagangan hari ini. Potensi tersebut didukung oleh pola lower shadow panjang yang terlihat pada perdagangan hari sebelumnya.
“IHSG masih ditopang oleh sentimen domestik, khususnya dari sejumlah stimulus fiskal di awal tahun ini,” ujarnya dalam publikasi riset harian, Rabu (8/1/2025).
Stimulus tersebut meliputi penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% yang hanya diberlakukan pada barang mewah, diskon tarif listrik untuk periode Januari-Februari 2025, serta peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Valdy menambahkan berbagai kebijakan ini diharapkan mampu mendorong konsumsi domestik pada awal kuartal pertama 2025, yang biasanya menghadapi tantangan akibat perlambatan kinerja net ekspor.
Dengan demikian, konsumsi domestik diperkirakan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi, yang diharapkan tetap berada di atas 5% secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal pertama tahun ini.
Untuk perdagangan hari ini, saham-saham yang menjadi rekomendasi utama Phintraco Sekuritas meliputi JPFA, SSIA, PANI, SRTG, ADRO, dan ESSA.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.