Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Saham BUMN Pengampu Program Makan Bergizi Gratis Loyo

Empat dari lima saham BUMN yang terlibat dalam program makan bergizi gratis membukukan penurunan pada perdagangan hari ini, Senin (6/1/2025).
Pegawai beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) saat penutupan perdagangan saham 2024 di Jakarta, Senin (30/12/2024)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) saat penutupan perdagangan saham 2024 di Jakarta, Senin (30/12/2024)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 5 emiten pelat merah atau BUMN menjadi pengampu program makan bergizi gratis yang diusung Presiden RI Prabowo Subianto. Emiten itu adalah BBRI, BBNI, BMRI, TLKM, dan PGAS. 

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya telah menginstruksikan 8 perusahaan negara untuk menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG). Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 perusahaan merupakan emiten Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Delapan BUMN tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT PLN (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), ID Survey, dan holding Pupuk Indonesia.

Erick pun memberikan titah khusus bagi emiten BUMN. Untuk sektor perbankan, misalnya, Ketua Umum PSSI ini menginstruksikan agar BRI, BNI, dan Bank Mandiri menyiapkan skema pinjaman bagi penyuplai satuan pelayanan gizi. 

“Pertama, BRI, BNI dan Bank Mandiri harus menyiapkan skema pinjaman bagi supplier satuan pelayanan gizi guna memastikan pasokan bahan baku makanan bergizi,” ucapnya dalam keterangan tertulis. 

Dia juga meminta Telkom untuk menyiapkan ekosistem digital pelayanan gizi, seperti Peduli Lindungi pada saat pandemi Covid-19. Hal tersebut guna meningkatkan aksesibilitas, efisiensi dan transparansi dalam penerapan program. 

Adapun, PGN alias PGAS menyiapkan infrastruktur jaringan gas di perkotaan untuk sumber energi satuan pelayanan gizi guna memfasilitasi proses memasak. 

“Hal ini dilakukan demi menyiapkan generasi yang memiliki kompetensi kreativitas dan inovasi tinggi menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Erick. 

Seiring dengan instruksi tersebut, pemerintah telah memulai implementasi program MBG di sejumlah provinsi di Indonesia mulai hari ini, Senin (6/1/2025). 

Namun, di tengah penerapan program tersebut, mayoritas saham BUMN justru melemah. Saham BBRI, contohnya, ditutup menurun sebesar 1,20% menuju Rp4.100, sedangkan saham BMRI melemah 2,16% menjadi Rp5.675 per saham. 

Saham BBNI turut membukukan koreksi sebesar 2,42% ke level Rp4.430 per saham, sementara saham TLKM melemah 2,18% menjadi Rp2.690 per saham. 

Satu-satunya saham BUMN yang mencatatkan kenaikan di tengah implementasi program MBG adalah PGAS. Saham koleksi Lo Khen Hong ini menguat dengan kenaikan sebesar 7,52% menuju posisi Rp1.715 per saham. 

Pada awal Desember 2024, perseroan bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menjalin kerja sama dalam penyaluran gas bumi guna mendukung program MBG. 

Kerja sama itu diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Kepala BGN yakni Dadan Hindayana, dan Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, yang berlaku mulai 2 Desember 2024.

Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, menjelaskan bahwa dukungan dalam program tersebut akan dilakukan sesuai dengan kapabilitas perseroan dalam menyediakan energi gas bumi di Indonesia.

PGN rencananya menyediakan pasokan gas bumi melalui pipa gas ataupun compressed natural gas (CNG), lengkap dengan infrastruktur pendukung di wilayah operasional. Adapun jaringan operasi PGN mencakup mencakup 17 provinsi dan 73 kabupaten/kota di Indonesia, baik melalui jalur pipa gas maupun CNG.

“Dukungan PGN ini diharapkan dapat memberikan layanan energi bersih sekaligus meningkatkan pemanfaatan energi domestik,” kata Arief. 

__________________________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper