Bisnis.com, JAKARTA — BNI Sekuritas membagikan tips investasi saham bagi para investor pemula dengan menerapkan lima strategi.
SEVP Retail Markets and Technology BNI Sekuritas Teddy Wishadi memaparkan lima tips bagi investor pemula untuk berinvestasi di pasar saham.
Pertama, investor perlu untuk mempelajari dasar-dasar dari investasi saham. Dia mengatakan penting bagi investor untuk memiliki pemahaman dasar tentang investasi saham, termasuk analisis fundamental dan teknikal.
"Kemampuan membaca grafik harga saham, menganalisis laporan keuangan perusahaan, dan memahami risiko investasi," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (4/1/2024).
Kedua, dia menyarankan investor untuk memilih saham-saham blue chips. Alasannya, saham blue chips merupakan saham dari perusahaan dengan reputasi baik dan memiliki kinerja yang stabil. Salah satu indeks yang terdiri dari saham blue-chips adalah LQ45.
"Saham-saham ini cenderung lebih aman bagi pemula karena memiliki likuiditas tinggi dan terbiasa dengan volatilitas pasar," ujarnya.
Adapun dia menjelaskan contoh saham-saham yang termasuk ke dalam Indeks LQ45 di antaranya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Lebih lanjut, Teddy mengatakan bahwa hal yang perlu diperhatikan juga bagi investor adalah tidak tergesa-gesa dalam membeli saham pada saat harga tertinggi.
"Meskipun saham blue-chips dianggap lebih aman dan memiliki fundamental yang baik, sebaiknya sebelum membeli saham, investor melihat terlebih dahulu pergerakan harga saham dalam beberapa waktu terakhir," ujarnya.
Ketiga, investor juga disarankan untuk memilih platform investasi yang lengkap dan mudah. Investor disarankan memilih platform investasi yang menyediakan informasi dan edukasi tentang investasi saham, serta fitur-fitur analisis yang dapat membantu investor memaksimalkan kegiatan investasinya.
"Bagi para pemula, penting sekali untuk menggunakan platform investasi yang sederhana dan mudah digunakan," katanya menambahkan.
Keempat, dia menyarankan kepada investor untuk memulai dengan investasi periodik, guna mengurangi risiko dan memanfaatkan konsep rata-rata biaya perolehan (dollar-cost averaging).
Dia mengatakan bahwa investor dapat mengalokasikan sebagian THR-nya untuk membeli saham secara berkala dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap bulan.
“Meskipun pemula, investor disarankan untuk memiliki fokus investasi untuk jangka panjang. Berinvestasi jangka panjang berarti melakukan transaksi secara berkala dan tidak secara panik menjual di saat adanya penurunan harga saham," ucapnya.
Kelima, dia mengatakan bahwa investor harus mengetahui pentingnya diversifikasi portofolio. Menurutnya, investor bisa mengalokasi THR yang dimiliki ke beberapa instrumen investasi untuk membantu mengurangi risiko secara keseluruhan dalam portofolio investasi investor.
"Dengan memperhatikan tips-tips ini, BNI Sekuritas berharap investor dapat memulai perjalanan investasi awal mereka dengan lebih percaya diri, serta akan lebih siap dalam menghadapi risiko ke depan,” tutupnya.