Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan akhir pekan ini.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup koreksi 0,43% menjadi 7.065 pada Selasa (24/12/2024).
Tercatat, sebanyak 292 saham menguat, 322 saham menurun, dan 333 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.295 triliun.
Dari sisi sektoral, pelemahan IHSG didorong oleh turunnya indeks saham teknologi sebesar 1,68% menuju level 3.997,27, lalu indeks saham konsumer siklikal melemah 1,19% dan indeks saham non-siklikal jatuh 0,89%.
Sementara itu, sektor yang menguat dipimpin oleh indeks saham kesehatan yang meningkat 2,30% dan saham sektor energi menguat sebesar 0,56%.
Tim Analis MNC Sekuritas memperkirakan ada peluang IHSG membentuk dua skenario, yaitu pada skenario hitam IHSG saat ini sedang membentuk bagian dari wave C dari wave 2, sehingga IHSG masih rawan terkoreksi ke rentang 6,835-6,922.
Baca Juga
"Namun pada skenario merah IHSG saat ini sedang membentuk bagian awal dari wave 1, sehingga IHSG berpeluang menguat menguji 7,217-7,394 dengan catatan IHSG mampu bertahan di atas 6,931," tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian, Jumat (27/12/2024).
Support: 6,951, 6,843
Resistance: 7,118, 7,263
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,12% menjadi 7.057 pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Jumat (27/12/2024).
Sebanyak 311 saham menguat, 239 saham melemah, dan 349 saham stagnan.
Pelemahan IHSG tertekan oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang tergerus 2,38% menjadi Rp4.100 bersama saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang turun 2,26% menjadi Rp8.650.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 7.065,75, tetapi bergerak ke zona hijau. IHSG sempat bergerak di rentang 7.065-7.082 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 240 saham menguat, 112 saham melemah, dan 595 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.331 triliun.