Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah ke level 7.379,41 pada perdagangan Jumat (13/12/2024). Di tengah penurunan indeks, saham BREN, AMMN, dan BYAN masih menguat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka melemah sebesar 0,20% atau 14,83 poin ke posisi 7.379,41 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka di level 7.379,75 dan sempat bergerak ke 7.399,90.
Tercatat, sebanyak 187 saham menguat, 274 saham menurun, dan 485 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.693 triliun.
Di tengah kenaikan indeks komposit, saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) masih tumbuh 0,59% ke level Rp8.575.
Posisi itu diikuti oleh saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang juga mengalami kenaikan sebesar 0,27% menuju harga Rp9.325 per saham. Saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) turut meningkat 0,24% ke Rp20.750.
Sementara itu, saham dengan kapitalisasi besar yang menurun dipimpin oleh saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan koreksi 1,77% ke Rp2.770.
Baca Juga
Selanjutnya ada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang membukukan penurunan sebesar 1,22% menuju level Rp6.050 dan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melemah 0,81% menjadi Rp39.850.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG alami pullback akibat indikasi profit taking. Dia menuturkan bahwa IHSG tutup di dalam support area 7.350-7.400 pada perdagangan kemarin, Kamis (12/12/2024).
“Toleransi pullback sampai dengan 7.350 masih dapat diberikan bagi IHSG, sebelum kembali ke bullish reversal trend,” ujarnya dalam publikasi riset harian.
Valdy memaparkan salah satu sentimen eksternal berasal dari hasil annual economic work conference di China pada Selasa dan Kamis pekan ini.
Dalam konferensi tersebut, lanjutnya, pemerintah China kembali menegaskan peluang stimulus lanjutan yang akan lebih besar dari sisi fiskal dan moneter untuk mendorong pemulihan ekonomi negara tersebut.
“Seperti sebelumnya, kabar mengenai rencana stimulus China umumnya diikuti capital outflow dari Indonesia dan pelemahan IHSG. Akan tetapi, perlu dicatat juga bahwa pergerakan ini umumnya bersifat temporer dan jangka pendek,” kata Valdy.
Sementara itu, dari dalam negeri, pasar menantikan realisasi nilai ekspor dan impor November 2024 yang diyakini masih melanjutkan tren positif dari bulan sebelumnya.
Phintraco Sekuritas menjatuhkan saham pilihannya atau top picks untuk perdagangan hari ini kepada ISAT, HRUM, ICBP, INCO, ANTM, dan DKFT.
________________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.