Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih terombang-ambing akibat sentimen eksternal pada awal Desember 2024. Di tengah kondisi tersebut, Panin Sekuritas merekomendasikan tujuh saham berpotensi moncer pada bulan terakhir tahun ini.
Head of Research Panin Sekuritas Nico Laurens menyampaikan IHSG berisiko melemah pada Desember 2024. Proyeksi itu dipengaruhi oleh tiga sentimen utama.
Pertama, tensi dagang yang masih tinggi. Teranyar, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump berencana menerapkan tambahan tarif sebesar 10% untuk semua barang dari China ke AS dan akan menerapkan tarif sebesar 25% untuk semua produk dari Meksiko dan Kanada.
Kedua, inflasi yang meningkat berdampak terhadap kebijakan moneter yang tidak akan selonggar ekspektasi awal. Hal itu tecermin dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia edisi November 2024 yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di angka 6,00%. Fokus kebijakan BI pun diarahkan pada stabilisasi rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global, termasuk perkembangan politik di Amerika Serikat.
“Patut dicermati, terpilihnya Donald Trump dipandang BI dapat memperlambat proses penurunan inflasi yang bertranslasi pada penurunan suku bunga Fed Funds Rate diperkirakan yang akan lebih terbatas,” tulisnya dalam riset, dikutip Rabu (4/12/2024).
Baca Juga : Saham Indonesia Pilihan JP Morgan 2025 |
---|
Ketiga, masih derasnya outflow dana asing ke Amerika Serikat. Hal itu sejalan dengan meningkatnya yield US Treasury—baik tenor jangka pendek maupun jangka panjang. Alhasil, mata uang dolar AS menguat secara luas dan preferensi investor global berbalik dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS.
“Penguatan respons kebijakan diperlukan untuk memperkuat ketahanan eksternal dari dampak negatif memburuknya rambatan global tersebut terhadap perekonomian di negara-negara emerging market [EM], termasuk Indonesia,” imbuhnya.
Di tengah sentimen-sentimen tersebut, Panin Sekuritas menjagokan tujuh saham untuk dicermati investor pada Desember 2024, yakni BMRI, BBCA, ISAT, ICBP, MAPI, SILO, dan JPFA.
BBCA dinilai memiliki posisi likuditas yang lebih kuat, komposisi dana murah yang tinggi, dan kualitas kredit yang baik. Sementara itu, BMRI dipilih sebagai top picks karena pertumbuhan kredit yang di atas industri, tren positif peningkatan CASA dan cost of credit.
Adapun, ISAT dinilai bergerak di sektor yang defensif dengan tren positif pendapatan dan EBITDA, serta menjalankan strategi diversifikasi bisnis yang baik.
“Investment note ICBP yaitu sektor yang defensif, inflasi stabil, harga bahan baku akan normalisasi, valuasi atraktif,” jelasnya.
Sementara itu, MAPI dipilih sebagai emiten yang berpotensi mendulang cuan saat memasuki high-season di periode Natal dan tahun baru (Nataru) yang akan meningkatkan pendapatan.
“SILO pertumbuhannya tinggi double digit, kondisi musim hujan akan berdampak ke traffic pasien, sedangkan JPFA didorong katalis positif harga broiler dan DOC stabil, serta makan bergizi gratis akan meningkatkan permintaan ayam.”
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.