Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menghitung Cuan Saham ICBP dan MYOR saat UMP Naik Tahun Depan

Saham sektor konsumer staples disebut akan lebih diuntungkan saat pemerintah resmi menaikkan UMP pada 2025.
Dwi Nicken Tari,Rika Anggraeni
Selasa, 3 Desember 2024 | 12:56
Pengunjung melihat produk Indomie di salah satu pusta perbelanjaan di Jakarta. / JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung melihat produk Indomie di salah satu pusta perbelanjaan di Jakarta. / JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Kenaikan upah minimum nasional (UMP) sebesar 6,5% pada 2025 diprediksi bisa mengangkat kinerja emiten konsumer penjual barang sehari-hari (staples).

Analis Indo Premier Sekuritas Andrianto Saputra dan Nicholas Bryan menilai kenaikan UMP 2025 itu lebih akan menguntungkan emiten barang konsumer staples. Di sisi lain, emiten peritel mungkin akan terkena dampak dari sisi pemberian gaji yang lebih besar sebelum bisa menyusul kenaikan kinerja.

"Kami yakin [kenaikan UMP] akan menguntungkan sektor konsumer sehari-hari karena ada kenaikan daya beli," tulis Andrianto dan Nicholas dalam riset, dikutip Selasa (3/12/2024).

Namun demikian, tetap ada kendala untuk perusahaan konsumer staples dari sisi harga komoditas. Adapun, Andrianto dan Nicholas melihat pergerakan rata-rata harga komoditas seperti gandum, kopi, dan minyak kelapa sawit (CPO) terlihat beragam masing-masing naik 4,2%, turun 4,6%, dan naik 17,9% secara kuartalan.

Pergerakan harga komoditas itu mengikuti produksi global yang turun karena faktor musiman. Dengan harga komoditas seperti sekarang, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) masih terlihat bisa menangkis tekanan biaya produksi, mengingat posisi keduanya sebagai penguasa pangsa pasar.

Perlu diingat, ICBP dan MYOR pernah menaikkan rata-rata harga jual (average selling point/ASP) masing-masing sebesar 11% dan 18% ada 2022 di tengah-tengah kenaikan biaya produksi.

Lebih lanjut, Andrianto dan Nicholas memprediksi program makan siang gratis dari pemerintah juga bisa menopang daya beli  masyarakat berpenghasilan rendah. Adapun, program makan siang gratis kemungkinan bisa berkontribusi sebesar 1,7% ke PDB.

"Walaupun demikian, kami tetap menunggu dampak nyata dari program makan siang gratis. Untuk saat ini kami masih menegaskan posisi netral untuk sektor konsumer dengan pertimbangan sektor konsumer sehari-hari lebih baik dibandingkan peritel," tulis Andrianto dan Nicholas.

Adapun, barang konsumer sehari-hari disebut lebih bisa tahan banting di tengah-tengah tantangan daya beli. Dengan demikian, Indo Premier Sekuritas memilih ICBP dan MYOR sebagai top picks dari sektor ini untuk dicermati.

Di lantai bursa, saham ICBP mengalami penuruna harga 0,2% menjadi Rp11.825 pada akhir perdagangan sesi I, Selasa (3/12/2024). Sejak awal tahun, harga mengalami kenaikan 11,03%.

Sedangkan saham MYOR ditutup stagnan di level Rp2.730 pada saat bersamaan. Sejak awal tahun, MYOR sudah menanjakk 10,53%.

Adapun, Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan UMP 2025 pada 2025 mengalami kenaikan 6,5%. Dia menjelaskan upah minimum merupakan jaringan pengaman sosial yang sangat penting bagi pekerja yang bekerja di bawah 12 bulan dengan mempertimbangkan kebutuhan hidup layak.

“Penetapan upah minimum bertujuan untuk meningkatkan daya beli pekerja dengan tetap memperhatikan daya saing usaha,” kata Presiden Prabowo, dikutip dari akun YouTube resmi Sekretariat Presiden pada Senin (2/12/2024).

Selain upah minimum nasional, Prabowo juga menyampaikan upah minimum sektoral akan ditetapkan oleh dewan pengupahan provinsi, kota, dan kabupaten. Selanjutnya, ketentuan lebih rinci terkait upah minimum akan diatur oleh Peraturan Menteri Ketenagakerjaan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper