Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini, Selasa (3/12/2024), untuk meminta restu perubahan rencana penggunaan dana IPO dan pengunduran diri Teddy Oetomo.
Dalam pengumuman RUPSLB, Manajemen BUKA menjelaskan dua agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB. Pertama, perubahan susunan anggota direksi perseroan. Agenda itu digelar menyusul pengunduran diri Teddy Oetomo dari kursi Direktur Bukalapak.com.
"Maka perseroan mengusulkan persetujuan penerimaan permohonan pengunduran diri tersebut kepada para pemegang saham, efektif sejak penutupan rapat ini," tulisnya dikutip Selasa (3/12/2024).
Dengan pengunduran diri tersebut, susunan Direksi BUKA akan berubah. Direksi Bukalapak.com kini hanya diisi oleh tiga orang, yaitu Willix Halim sebagai Direktur Utama, serta Natalia Firmansyah dan Victor Putra Lesmana sebagai Direktur.
Agenda RUPSLB Bukalapak yang kedua ialah perubahan atas penggunaan dana hasil initial public offering (IPO), yang sebelumnya telah disetujui oleh pemegang saham dalam RUPSLB yang dilaksanakan pada 23 Desember 2021.
"Menurut pertimbangan perseroan, perubahan tersebut perlu dilakukan sebagai akibat dari dinamika yang terjadi dalam perseroan dan kebutuhan untuk menyesuaikan dengan kondisi bisnis BUKA saat ini," tulis Manajemen BUKA.
BUKA mengajukan perubahan penggunaan dana hasil IPO seperti perubahan modal kerja dari semula 33% menjadi 40%. BUKA juga mengajukan perubahan dana hasil IPO untuk modal kerja entitas anak untuk PT Buka Mitra Indonesia dari semula 15% menjadi 12%, kemudian modal kerja PT Buka Usaha Indonesia dari 15% menjadi 0,10%, dan modal kerja entitas anak PT Buka Investasi bersama dari 1% menjadi 0,50%.
Lalu modal kerja PT Buka Pengadaan Indonesia sekitar 1% menjadi 0,20%, modal kerja Bukalapak Pte. Ltd. dari 1% menjadi 0,05%, dan modal kerja PT Five Jack dari 1% menjadi 0,50%.
Sisanya, sekitar 46,65% akan digunakan oleh BUKA dan Entitas Anak untuk pertumbuhan dan/atau pengembangan usaha BUKA dan entitas anak.
Pengembangan tersebut termasuk, tetapi tidak terbatas pada pembelian saham dan/atau aset, dan/atau penyertaan saham pada satu atau lebih perusahaan dalam rangka perjanjian patungan atau joint venture, dan metode transaksi lain yang sesuai serta pelunasan fasilitas pinjaman yang digunakan untuk keperluan pertumbuhan dan/atau pengembangan usaha baik yang sekarang ada maupun yang akan datang.
Dana IPO juga akan digunakan untuk modal kerja entitas anak, baik yang sudah ada atau yang akan ada.