Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menambah kuota nasional Surat Berharga Negara (SBN) ritel syariah ST013.
DJPPR Kemenkeu RI menambah kuota nasional SBN Ritel syariah ST013 sebanyak Rp2 triliun menjadi total Rp16 triliun untuk kedua tenor yang ditawarkan.
Adapun, kuota nasional pada awal pembukaan masa penawaran 8 November 2024 sebesar Rp10 triliun untuk ST013T2 dan Rp4 triliun untuk ST013T4. Seiring minat investor yang tinggi, ada penambahan Rp2 triliun menjadi Rp12 triliun untuk ST013T2.
Direktur Pembiayaan Syariah (DJPPR) Kementerian Keuangan RI Tony Prianto sebelumnya mengatakan ada kemungkinan pemerintah menambah kuota dengan mempertimbangkan minat masyarakat dan kebutuhan pembiayaan negara.
Periode penawaran SBN ritel syariah ST013 dimulai pada 8 November-4 Desember 2024. Selama 27 hari masa penawaran, tersisa tinggal 2 hari lagi.
Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) per Senin (2/12/2024) pukul 11.30 WIB, terpantau investor telah memborong ST013 sebanyak Rp15,1 triliun dari kedua seri tersebut.
Baca Juga
Ditilik secara rinci, ST013T2 telah terjual sekitar Rp11,6 triliun atau 97% dari kuota penawaran sebesar Rp12 triliun. Alhasil, kuota pembelian ST013T2 masih tersisa Rp384,7 miliar atau 3%.
Berikutnya, ST013T4 telah terjual sekitar Rp3,48 triliun atau 88,6% dari kuota awal sebesar Rp4 triliun. Artinya, kuota pembelian ST013T4 masih tersisa Rp511,1 miliar atau masih 11,4%.
Adapun, dari data penjualan tersebut menunjukkan bahwa ST013T2 tenor 2 tahun lebih diminati oleh investor dibandingkan ST013T4 dengan tenor 4 tahun.
Untuk diketahui, DJPPR Kemenkeu RI meluncurkan ST013 dalam dua seri, yaitu ST013T2 tenor 2 tahun dengan kupon 6,4% dan ST013T4 tenor 4 tahun memiliki kupon 6,5% per tahun.
Sementara itu, untuk ST013T2 akan jatuh tempo pada 10 November 2026, sedangkan ST013T4 jatuh tempo pada 10 November 2028.
Minimal pemesanan dari kedua seri sebesar Rp1 juta, sedangkan maksimum pemesanan ST013T2 sebesar Rp5 miliar, sedangkan ST013T4 senilai Rp10 miliar.
Sebagai informasi, tanggal setelmen ST013 akan jatuh pada 11 Desember 2024, sedangkan tanggal pembayaran imbalan pertama dilaksanakan pada 10 Januari 2025, dan pada tanggal 10 setiap bulannya.
Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di Sukuk Tabungan Seri ST013T2 dan Seri ST013T4 dapat mengakses informasi pada situs www.djppr.kemenkeu.go.id/sukuktabungan dan www.kemenkeu.go.id/sukuktabungan.
Sebanyak 29 mitra distribusi telah ditetapkan oleh pemerintah untuk melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).