Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan sekuritas asal Amerika Serikat JP Morgan memasang target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada level 7.900 untuk tahun 2025. Sebanyak lima saham menjadi top picks JP Morgan untuk tahun 2025.
JP Morgan dalam risetnya meyakini tahun 2025 menjadi tahun transisi bagi Indonesia karena akan memasuki rezim administrasi baru di bawah Presiden Prabowo Subianto.
"Kami meyakini pemerintahan baru akan melanjutkan kebijakan tingkat tinggi dari rezim sebelumnya, khususnya untuk road map Indonesia Emas 2045," tulis JP Morgan, Jumat (29/11/2024).
JP Morgan juga meyakini dengan hal tersebut akan ada sejumlah perubahan untuk agenda prioritas, seperti misalnya fokus yang lebih besar pada segmen mass market dengan program makan bergizi dan bujet yang lebih rendah untuk infrastruktur.
Di sisi lain, peningkatan ketidakpastian global akibat terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS akan mendatangkan tantangan tambahan bagi Indonesia. Prospek suku bunga tinggi yang lebih lama, ditambah dengan potensi skenario perang dagang 2.0 telah mendorong penguatan dolar AS.
"Hal ini akan memberikan dampak negatif bagi negara dengan current account deficit (defisit neraca berjalan), termasuk Indonesia," tuturnya.
Baca Juga
Meski demikian, mengingat ekonomi Indonesia yang berorientasi domestik dengan konsumsi rumah tangga yang berkontribusi lebih dari 50% ke Produk Domestik Bruto (PDB), hal ini dinilai dapat mengarah pada kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan dengan negara-negara regional lainnya.
Adapun JP Morgan memberikan base-case indeks target untuk IHSG pada level 7.900 untuk 2025. Skenario bullish untuk IHSG menurut JP Morgan ada pada level 8.400, dengan bear case pada level 6.600 untuk 2025.
Bullish case dapat terjadi dengan mempertimbangkan dampak perang dagang yang terbatas ke Indonesia, dengan Indonesia yang diuntungkan lewat pengalihan produksi dari China. Pertimbangan kedua adalah pemotongan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.
Sementara itu, bear case dapat terjadi apabila rupiah terus melemah hingga lebih dari Rp16.000 dan daya beli yang lesu. Selain itu, bear case juga bisa terjadi jika peningkatan tarif dengan China yang membuang kelebihan kapasitas ke Asia Tenggara.
Adapun sektor yang menjadi pilihan JP Morgan untuk 2025 adalah sektor keuangan, materials, energi, consumer discretionary, dan properti. Sementara itu, lima saham yang menjadi top picks JP Morgan adalah BBCA, UNTR, ICBP, ISAT, dan CTRA.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.